Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alert! Neraca Perdagangan China April 2023 Tumbuh Melambat, Impor Menyusut

Neraca perdagangan China tumbuh melambat pada April 2023. Nilai impor pun dilaporkan menyusut. Simak datanya!
Pelabuhan Ningbo-Zhoushan adalah pelabuhan tersibuk ketiga secara global dalam hal pengiriman peti kemas pada 2020 dan tersibuk kedua di China setelah Shanghai, menurut publikasi maritim Lloyds List/ Bloomberg
Pelabuhan Ningbo-Zhoushan adalah pelabuhan tersibuk ketiga secara global dalam hal pengiriman peti kemas pada 2020 dan tersibuk kedua di China setelah Shanghai, menurut publikasi maritim Lloyds List/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Neraca perdagangan China pada April 2023 tumbuh sebesar US$90,21 juta atau lebih tinggi dibandingkan realisasi pada Maret 2023 (month-to-month/mtm) sebesar US$88,19 juta. 

Laporan tersebut diumumkan oleh Biro Statistik Nasional China pada Selasa (9/5/2023). Berdasarkan data, diketahui bahwa impor China mengalami kontraksi per April 2023. Di sisi lain, ekspor meningkat namun melambat. 

Dilansir dari Reuters pada Selasa (9/5/2023), hal ini menunjukkan permintaan domestik tetap lemah, walaupun pembatasan Covid-19 telah dicabut oleh Presiden Xi Jinping. Hal ini menjadi tekanan pada ekonomi China yang tengah berjuang menghadapi pertumbuhan global yang melambat. 

Mengacu data Bea Cukai, diketahui bahwa inbound China turun sebesar 7,9 persen (year-on-year/yoy). Penurunan ini memperpanjang menurunan yang terlihat dari bulan sebelumnya yakni 1,4 persen.

Kemudian, data ekspor China diketahui tumbuh 8,5 persen. Data ini berkurang dari lonjakan pada Maret yakni 14,8 persen. 

Ekonom memperkirakan bahwa tidak ada pertumbuhan impor dan peningkatan ekspor sebesar 8 persen. Pejabat pemerintah juga terus memperingatkan bahwa lingkungan eksternal yang parah dan rumit meningkatkan risiko resesi bagi banyak mitra dagang utama China. 

Ekonom China di Capital Economics Zichun Huang dalam catatannya mengatakan bahwa ekspor akan menurun lebih jauh sebelum mencapai titik terendah akhir tahun ini. Hal itu mengingat prospek permintaan eksternal yang suram. 

"Kami masih berpikir pembukaan kembali permintaan domestik akan mendorong pemulihan impor selama beberapa bulan mendatang," tambahnya, mengutip dari pemberitaan Reuters (9/5/2023). 

Penurunan impor menjadi tanda bahwa ekonomi dunia tidak dapat mengandalkan pertumbuhan domestik China. 

Analis juga mengatakan kampanye pengetatan kebijakan moneter global dan tekanan akibat gejolak perbankan Barat menjadi perhatian prospek kebangkitan China maupun di seluruh dunia. 

"Kontraksi impor mungkin sebagian didorong oleh perlambatan permintaan global, yang pada gilirannya memengaruhi impor suku cadang dan komponen China untuk pemrosesan ekspor," kata Zhiwei Zhang, Kepala Ekonom di Pinpoint Asset Management

Purchasing Managers Index atau PMI Manufaktur China juga menunjukan bahwa pesanan ekspor berkontraksi tajam pada April 2023. Data itu menggarisbawahi tantangan pemulihan ekonomi, yang juga menjadi tantangan bagi pembuat kebijakan. 

Dalam membahas mengenai pertumbuhan ekonomi, diketahui PDB China Kuartal I/2023 menimbulkan keraguan mengenai prospek permintaan, dikarenakan adanya kelemahan dalam pasar properti, harga yang melambat, dan tabungan bank yang melonjak.

Pemerintah juga telah menetapkan target pertumbuhan PDB yang sederhana yakni sekitar 5 persen untuk tahun ini, setelah mengalami kegagalan dalam target pada 2022.

Berikut beberapa informasi yang dapat Anda ketahui mengenai ekspor dan impor China per April 2023, yang dilaporkan pada Selasa ini (9/5/2023). 

  • Pertumbuhan pengiriman ke Asean melambat menjadi 4,5 persen, dibandingkan Maret 2023 sebesar 35,4 persen. Kawasan Asean merupakan mitra ekspor terbesar China

  • Ekspor Korea Selatan ke China yang menjadi indikator utama dalam impor ekonomi terbesar kedua itu, turun 26,5 persen. Penurunan ini merupakan penurunan 10 bulan berturut-turut. 

  • Impor batu bara China turun dari level tertinggi 15 bulan di sebelumnya, terhenti kembali karena melemahnya permintaan raksasa Asia. Impor tembaga, proksi pertumbuhan global dan gas alam juga turun dalam periode yang sama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper