Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) angkat bicara terkait ditutupnya keran impor babi dari Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau oleh Singapura pascatemuan virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika pada April lalu.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Nasrullah menyampaikan, pihaknya sudah berdiskusi dengan otoritas Singapura mengenai hasil investigasi dari kedua belah pihak dan membahas langkah selanjutnya terkait ekspor Babi dari Pulau Bulan.
“Pertemuan antara Otoritas Veteriner Nasional Indonesia dengan Otoritas Pangan Singapura [Singapura Food Agency/SFA] telah kita laksanakan pada 28 April 2023 secara daring melalui zoom meeting,” kata Nasrullah dalam keterangannya, dikutip Senin (8/5/2023).
Nasrullah menuturkan, pada prinsipnya otoritas Singapura menyatakan siap membuka kembali impor babi dalam bentuk karkas dari Pulau Bulan. Hal ini menjadi angin segar untuk Indonesia, meski untuk sementara waktu ekspor babi hidup dari Pulau Bulan ditutup imbas ditemukannya virus demam babi Afrika.
Selain dalam bentuk karkas, kata dia, masih ada kemungkinan ekspor bisa dilakukan dalam bentuk babi hidup. Namun, dengan kondisi khusus setelah lolos pemeriksaan kesehatan hewan.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, pihak Singapura sangat terbuka untuk mendiskusikan langkah-langkah teknis agar ke depan ekspor babi hidup dapat kembali berjalan, mengingat Pulau Bulan merupakan penyuplai terbesar kebutuhan babi bagi Singapura.
Baca Juga
Sebelumnya, Singapura menemukan adanya virus demam babi Afrika pada babi hidup yang dikirim dari Pulau Bulan. Virus ini terdeteksi di dalam daging babi yang dipotong di sebuah tempat pemotongan hewan di Jurong, Singapura.
Virus ini tidak menular ke manusia, tetapi sangat mudah menyebar di antara babi liar dan babi domestik.
Singapore Food Agency menyebut bahwa ini merupakan pertama kalinya virus demam babi Afrika terdeteksi pada babi yang diimpor ke Singapura. Atas temuan tersebut, pemerintah Singapura menghentikan sementara impor babi dari Pulau Bulan, imbas temuan demam babi Afrika pada 19 April 2023.