Bisnis.com, JAKARTA - Penobatan Charles III resmi dilakukan pada Sabtu Ini (6/5/2023). Tentunya semua akan menonton tradisi yang ditampilkan dan kemegahannya. Namun jika melihat dari sisi ekonomi, apakah ini menjadi keuntungan atau kerugian?
Dalam acara penobatan tentunya diharapkan dapat menjadi keuntungan bagi ekonomi Inggris. Namun, untuk biayanya sendiri tidak diungkapkan.
Walaupun tidak diketahui, mengutip dari pemberitaan Bloomberg (6/5), beberapa media telah memperkirakan bahwa acara tersebut, dengan kode Operasi Golden Orb memiliki biaya hingga US$126 juta.
Namun di lain sisi, terdapat dorongan perekonomian dalam pariwisata dan ke bar, restoran, dan pub mencapai ratusan juta.
Namun jika diukur pada ukuran lain, diperkirakan bahwa penobatan sendiri memiliki biaya yang merugikan, lantaran biaya yang dikeluarkan lebih besar dari yang diperoleh.
Hal itu sendiri tidak termasuk dengan biaya kereta emas, akomodasi untuk peserta atau peningkatan perlindungan polisi, dimana hal ini lebih merupakan biaya peluang ekonomi dari hari libur nasional yang menyertainya pada hari Senin.
Menurut Bloomberg Economics, Hari Libur membantu mendorong penurunan PDB sebesar 0,7 persen di bulan Mei.
Baca Juga
Chief executive officer Brand Finance, David Haigh mengatakan bahwa hari libur bank mengurangi nilai ekonomi.
"Penobatan dikurangi hari libur bank adalah keuntungan bersih” Jelas Haigh.
Selain itu, diketahui bahwa pendapatan hotel naik 54 persen dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu.
Di lain sisi, Chief commercial officer di platform pemesanan hotel allora.ai, Michael De Jong mengatakan bahwa penobatan Raja menjadi dorongan yang besar.
"Penobatan Raja memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi sektor perhotelan bintang empat dan lima di London, yang benar-benar menderita karena Covid," Jelasnya, mengutip dari pemberitaan Bloomberg (6/5).
Selain itu, menurut perusahaan pemesanan TravelPort, penerbangan menuju ke Inggris di akhir pekan penobatan meningkat 149 persen dalam 24 jam, setelah tanggal diumumkan.
Lalu diketahui bahwa 7.000 anggota angkatan bersenjata akan ikut serta dalam operasi seremonial terbesar selama 70 tahun.