Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan dalam menjaga dan mendorong pertumbuhan ekonomi 2023, pemerintah akan melanjutkan penerapan kebijakan devisa hasil ekspor (DHE).
“Ke depan kebijakan yang sedang kami dorong untuk jangka pendek adalah penerapan devisa hasil ekspor,” ujarnya di Gedung Kemenko Ekonomi, Jumat (5/5/2023).
Airlangga mengatakan bahwa DHE menjadi amunisi karena saat ini Amerika Serikat (AS) masih terus menaikkan suku bunga acuan. Apabila tidak mengambil langkah mengamankan DHE, Airlangga menyampaikan bahwa potensi capital flight akan tinggi.
“Kalau potensi capital flight tinggi, tentu akan berdampak terhadap stabilitas rupiah, sehingga devisa hasil ekspor ini dalam waktu dekat akan segera diluncurkan,” tambahnya.
Sejauh ini, baru Bank Indonesia yang mengeluarkan kebijakan terkait DHE, sementara Kemenko Ekonomi dan Kementerian Keuangan belum mengeluarkan kebijakan tersebut.
Dirinya menyampaikan, saat ini pihaknya masih menyiapkan aturan terkait DHE untuk memastikan nantinya dapat diimplementasikan dengan baik.
Baca Juga
Kebijakan tersebut nantinya akan menjaga stabilitas nilai tukar. Maka dari itu, pemerintah akan segera menerapkan DHE. “DHE masih akan kami keluarkan. Itu bagian dari strategi,” katanya.
Pasalnya, saat ini harga komoditas mengalami tren penurunan dan berpotensi mengganggu ekonomi dalam negeri. Surplus neraca perdagangan pun tercatat semakin menyempit pada kuartal I/2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal I/2023 tumbuh pada level 5,03 persen (yoy).
Capaian tersebut melesat di atas konsensus ekonom Bloomberg. Estimasi rata-rata pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2023 berada di angka 4,98 persen. Para ekonom sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik sejalan dengan perlambatan ekonomi global.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) telah lebih dahulu mengeluarkan instrumen DHE yakni Term Deposit Valas Devisa Hasil Ekspor atau TD Valas DHE, yang diluncurkan 1 Maret 2023 dan telah berhasil menarik devisa sebanyak US$173 juta dolar ke sistem keuangan Tanah Air hingga minggu ketiga Maret 2023.
BI menawarkan tingkat imbal hasil TD Valas DHE pada kisaran 4,54 persen hingga 5,2 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditawarkan Singapura pada kisaran 4,12-4,48 persen untuk tenor yang serupa.
Penempatan DHE yang lebih lama di dalam negeri ini diharapkan dapat mempertebal cadangan devisa guna mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan memperkuat perekonomian domestik.