Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lonjakan Permintaan Nikel Ikut Dongkrak Ekonomi RI

Industri pengolahan menjadi salah satu pendorong utama dari ekonomi Indonesia pada kuartal I/2023
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor industri pengolahan menjadi salah satu pendorong utama dari ekonomi Indonesia pada kuartal I/2023.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Eddy Mahmud menyampaikan, industri logam dasar tumbuh 15,51 persen yang didorong oleh meningkatnya permintaan produk olahan bijih nikel.

“Didorong oleh lonjakan permintaan luar negeri terutama produk olahan bijih nikel, seperti feronikel, nikel matte, dan nikel pig iron. Jadi ini cukup besar pengaruhnya terhadap growth dari sektor manufaktur ini,” kata Eddy dalam konferensi pers, Jumat (5/5/2023).

Selain industri logam dasar, BPS juga mencatat industri makanan dan minuman tumbuh 5,33 persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan produksi crude palm oil (CPO) dan crude palm kernel oil (CPKO). Hal ini lantaran permintaan global yang masih cukup tinggi serta peningkatan permintaan domestik terutama untuk persiapan jelang Ramadan dan Idulfitri 2023.

Selanjutnya, adalah industri alat angkut yang dilaporkan tumbuh sebesar 17,27 persen, didorong oleh peningkatan produksi kendaraan untuk memenuhi permintaan kendaraan baru jelang Lebaran serta peningkatan produksi kendaraan listrik.

Sementara itu, dua sektor lainnya yang menjadi pendorong utama ekonomi, yakni transportasi dan pergudangan, dan perdagangan.

Jika diperinci, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh solid seiring peningkatan mobilitas masyarakat. Menurut catatan BPS, angkutan rel tumbuh 51,09 persen didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan barang yang diangkut seiring adanya penghapusan PPKM.

Lalu, angkutan udara tumbuh 41,10 persen didorong oleh peningkatan jumlah penumpang angkutan udara selama kuartal I/2023.

Selanjutnya, dari sisi sektor perdagangan. Sektor tersebut utamanya ditopang oleh peningkatan penjualan kendaraan bermotor. Dari perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor tercatat tumbuh sekitar 4,43 persen, sejalan dengan peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga seiring dengan penghapusan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan peningkatan produksi barang.

Selain itu, juga ditopang oleh perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya yang dilaporkan tumbuh 6,88 persen, didorong oleh peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor.

“Dari fenomena ini, sumber pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2023 yang sebesar 5,03 persen kalau diuraikan dari 5,03 persen itu diuraikan dari industri pengolahan memberikan sumbangan sebesar 0,92 persen dari 5,03 persen, perdagangan 0,64 persen, transportasi dan pergudangan 0,64 persen, dan informasi dan komunikasi 0,46 persen, sisanya sektor lainnya 2,37 persen,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper