Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2023 sebesar 5,03 persen secara tahunan.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan bahwa kinerja ekonomi pada periode tersebut stabil dan terjaga di atas 5 persen.
Pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen tersebut di atas perkiraan para ekonom. Dari konsensus Bloomberg, estimasi rata-rata pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2023 berada di angka 4,98 persen. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik sejalan dengan perlambatan ekonomi global.
Berdasarkan lapangan usaha, sektor industri masih menjadi sumber pertumbuhan utama ekonomi Indonesia.
“Sementara, berdasarkan komponen pengeluaran, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi terbesar masih berasal dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,54 persen yoy,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (5/5/2023).
Terkait dengan dampak kegiatan masyarakat pada bulan Ramadan terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2023, Edy menyampaikan pada Maret 2023 terdapat puasa sekitar 9 hari.
Baca Juga
Namun, dampak kegiatan pada bulan Ramadan belum mencapai puncak pada kuartal I tahun ini.
"Walaupun belum mencapai puncak pada kuartal I, awal Ramadan ada 9 hari pada Maret cukup mendorong permintaan rumah tangga, khususnya makanan dan minuman," jelasnya.
Edy menambahkan efek Ramadan, Lebaran, dan juga kegiatan mudik masyarakat baru akan terlihat pada pertumbuhan ekonomi kuartal II/2023.
Adapun, secara daerah, provinsi Jawa mencatatkan dominasi struktur ekonomi Indonesia secara spasial dengan kontribusi sebesar 57,17 persen. Ekonomi pulau Jawa dilaporkan mengalami perlambatan sebesar 4,96 persen secara tahunan.