Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Terancam Gagal Bayar Utang, Bagaimana Langkah The Fed?

The Fed memiliki peran dalam upaya untuk membatasi dampak gagal bayar utang AS terhadap stabilitas keuangan.
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA - Risiko gagal bayar utang semakin mengancam Amerika Serikat. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa pemerintah mungkin kehabisan dana untuk membayar tagihan di bawah batas utang saat ini sebesar US$31,4 triliun atau setara dengan Rp461,9 kuadriliun pada 1 Juni mendatang.

Mengingat waktu yang terbatas, Joe Biden pada hari Senin (1/5/2023) mengundang empat pemimpin Kongres ke gedung putih. Mengutip dari pemberitaan Reuters, (2/5) Joe Biden tidak akan bernegosiasi mengenai pagu utang, melainkan membahas mengenai pemotongan anggaran usai batas baru disahkan. 

Walaupun Ketua Dewan Gubernur The Fed Jerome Powell menolak, bank sentral AS ini akan memiliki peran dalam upaya untuk membatasi dampak pada stabilitas keuangan.  Hal ini mengingat terkait permasalahan pagu utang pada tahun 2011 dan 2013, di mana staf dan pembuat kebijakan The Fed telah mengembangkan pedoman yang kemungkinan akan menjadi titik awal.

Selain itu, krisis perbankan baru-baru ini telah memperkenalkan setidaknya satu kemungkinan baru. Mengutip dari Reuters, berikut beberapa opsi yang dimiliki The Fed. 

Langkah Dasar

Pada konferensi telepon Agustus 2011, Federal Reserve menjelaskan respons dasarnya terhadap tekanan pasar terkait batas utang. Setidaknya terdapat dua ide kunci yang dapat dikembangkan.

Pertama, penggunaan perjanjian repurchase dan reverse repurchase untuk memastikan likuiditas pasar keuangan yang paling penting. Sekarang, program ini menjadi program permanen, bagian integral dalam mengelola suku bunga setiap hari.

Jika tekanan pasar terlihat pada suku bunga jangka pendek, The Fed dapat sementara meningkatkan jumlah yang tersedia untuk "repo", yakni penjualan atau pembelian jangka pendek surat berharga yang bisa mencapai triliunan dolar setiap harinya. Hal ini mungkin diperlukan bagi The Fed untuk melakukan kebijakan moneter jika tekanan pasar mendorong tingkat suku bunga acuan melebihi rentang yang ditetapkan oleh para pembuat kebijakan.

Menangguhkan pengetatan kuantitatif (QT)

The Fed bisa saja menangguhkan QT yang sedang berlangsung, yang digunakan untuk mengurangi neraca keuangannya setiap bulan.

Meskipun QT adalah upaya untuk memperketat kebijakan moneter guna mengendalikan inflasi, secara keseluruhan, efeknya adalah mengeluarkan sekitar US$95 miliar setiap bulan dari pasar keuangan.

Uang tersebut dapat dikembalikan oleh bank sentral dengan mempertahankan neraca keuangannya sejalan hingga perdebatan mengenai pagu utang berakhir.

Memberikan Fasilitas Diskonto kepada Bank

The Fed bisa saja untuk menggunakan strategi ini dalam situasi gagalnya bayar utang. Namun, dalam situasi ini terdapat keanehan yang muncul, terutama setelah kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank pada bulan Maret.

Perlu diketahui bahwa kegagalan bayar tidak akan terjadi pada seluruh stok sekuritas pemerintah sebesar hampir US$24 triliun sekaligus, melainkan terjadi secara bertahap pada setiap jatuh tempo pembayaran bunga dan pokok dari setiap tagihan, obligasi, dan surat berharga.

Pada tahun 2011, petinggi The Fed, yang dipimpin oleh kepala divisi urusan moneter saat itu, William English, mengemukakan bahwa bank sentral dapat menerima sekuritas pemerintah yang gagal bayar sebagai jaminan untuk program tetap mereka seperti jendela diskonto atau repos.

English juga mengatakan kepada para pejabat dalam konferensi telepon 2011 bahwa gagal bayar tersebut mencerminkan impas politik dan bukan ketidakmampuan AS. 

“Terlihat wajar selama gagal bayar tersebut mencerminkan impas politik dan bukan karena ketidakmampuan mendasar Amerika Serikat untuk memenuhi kewajibannya, sehingga semua pembayaran pada sekuritas yang gagal bayar tersebut kemungkinan akan dilakukan setelah penundaan singkat," jelas English.

Namun, English telah mengantisipasi bahwa obligasi tersebut akan diterima oleh The Fed dengan harga pasar yang kemungkinan akan terpengaruh oleh status gagal bayarnya.

The Fed juga memiliki fasilitas baru untuk memberikan pinjaman kepada bank, yang memungkinkan sekuritas dengan penurunan harga dijaminkan dengan nilai nominal. Ketentuan yang sama berlaku untuk pinjaman jendela diskon.

Pembelian Langsung atau Swap

Langkah terakhir dan paling sensitif bagi The Fed akan melibatkan penghapusan sekuritas yang gagal bayar dari pasar secara keseluruhan, baik melalui pembelian langsung yang akan meningkatkan neraca keuangan mereka atau “swap”, yakni menukar kepemilikan mereka sendiri atas surat berharga pemerintah yang diharapkan tetap membayar bunga atau pokok dengan surat berharga yang gagal bayar.

Masih pada 2011, English memperingatkan bahwa pendekatan ini  akan menyebabkan The Fed terlibat dalam situasi politik yang sangat tegang dan dapat memunculkan pertanyaan tentang independensinya dari masalah pengelolaan utang pemerintah.

Powell pada tahun 2013, ketika masalah mengenai perseturuan pagu utang muncul kembali, diri nya merasa tidak senang, namun juga tidak menolaknya. 

Powell mengatakan bahwa pendekatan swap dan pembelian langsung merupakan opsi yang ‘menjijikan’. Namun, ketika Powell ditanyakan oleh Ben Bernanke selaku ketua The Fed masa itu bahwa apakah akan Powell bersedia menerima opsi tersebut, Powell menyetujui namun hanya dalam keadaan tertentu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper