Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang Swasta Kaji Investasi Konversi Pembangkit Diesel

Pengembang listrik swasta tengah mengkaji peluang untuk ikut berpartisipasi lebih intensif pada program konversi pembangkit listrik tenaga diesel.
Ilustrasi pembangkit listrik di Tanjung, Kalimantan Selatan, Rabu (13/3/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Ilustrasi pembangkit listrik di Tanjung, Kalimantan Selatan, Rabu (13/3/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang listrik swasta atau independent power producer (IPP) tengah mengkaji peluang untuk ikut berpartisipasi lebih intensif pada program konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) menjadi gas seiring dengan lelang yang telah dibuka PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN awal tahun ini.

“Para pengembang swasta tentunya akan melakukan kajian terlebih dahulu, feasibility study, analisa dampak lingkungan, ekspektasi return dari proyek konversi dan lainnya,” kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta (APLSI) Arthur Simatupang saat dihubungi, Senin (1/5/2023).

Kendati demikian, Arthur mengatakan, program konversi PLTD menjadi pembangkit yang lebih ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) terbilang krusial di tengah momentum transisi energi saat ini.

Di sisi lain, Arthur menambahkan, pembangkit berbasis gas juga relatif lebih andal jika dibandingkan dengan diesel. Apalagi, ongkos pengadaan dari gas relatif lebih rendah ketimbang diesel di tengah fluktuasi harga minyak mentah dunia yang masih berlanjut hingga saat ini.

Power density gas juga lebih tinggi, jadi bisa dipertimbangkan sebagai pengganti PLTD. Idealnya langsung diganti dengan EBT hybrid gas sehingga tetap bisa menghasilkan listrik secara baseload,” tuturnya.

Menurut dia, sebagian IPP berkomitmen untuk ikut berpartisipasi dalam putaran pelelangan proyek yang saat ini dibuka PLN. Dia mengatakan IPP bakal bergabung saat penilaian kelayakan investasi terbilang menarik untuk proyek tersebut. 

“Apabila dari assessment internal proyeknya menguntungkan secara ekonomis maka IPP tentu akan partisipasi tender,” kata dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) Mamit Setiawan mengatakan perseroannya telah menghimpun lebih dari 50 perusahaan yang menunjukkan minat mereka pada tahap prakualifikasi pelelangan konversi PLTD menjadi berbasis gas tersebut. 

Mamit menuturkan terdapat sekitar 70 persen perusahaan yang berbasis di dalam negeri, sisanya merupakan perusahaan multinasional. 

“Program ini kami rencanakan akan mulai kontruksi pada Desember 2023 dan diharapkan selesai secara keseluruhan pada Desember 2025,” kata Mamit saat dihubungi, Senin (1/5/2023).

Rencananya, PLN EPI akan melakukan konversi PLTD menjadi gas bumi pada 20 pembangkit yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia bagian tengah dan timur.

PLN EPI melakukan program gasifikasi pembangkit dengan membagi menjadi 6 kluster. Kluster tersebut tersebar di Sulawesi - Maluku (6 pembangkit), Nusa Tenggara (6 pembangkit) , Kalimantan (1 pembangkit), Papua Utara (4 pembangkit), Papua Selatan (2 pembangkit) dan Nias (1 pembangkit).

Adapun total daya yang akan dikonversi sebesar 2.278 MW dan akan membutuhan pasokan gas sebesar 151 BBTUD atau setara dengan 18 standar kargo LNG setiap tahunnya. Melalui program ini PLN diharapkan dapat mengurangi penggunaan BBM sekitar 1,7 juta kiloliter per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper