Bisnis.com, JAKARTA – OpenAI kembali mengaktifkan chatbot ChatGPT di Italia usai masalah terkait keamanan yang diangkat oleh otoritas perlindungan data negara tersebut berhasil diselesaikan.
OpenAI menonaktifkan ChatGPT pada bulan lalu setelah otoritas perlindungan data negara tersebut, atau yang juga dikenal dengan Garante, melarang sementara pengopersaian chatbot tersebut, sekaligus melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran aturan dan privasi aplikasi.
Garante memberi batas waktu hingga Minggu (23/4/2023) untuk OpenAI segera mengatasi masalah kekhawatiran tersebut.
Dilansir dari Reuters pada Sabtu (29/4/2023), pada bulan lalu Garante telah mengatakan bahwa ChatGPT tidak memiliki dasar hukum yang membenarkan pengumpulan dan penyimpanan data pribadi secara besar-besaran untuk melatih chatbot.
Tidak hanya itu, Garante pun menganggap OpenAI telah gagal mengidentifikasi usia penggunanya yang seharusnya ada di atas 13 tahun.
Sementara itu, Open AI mengaku bahwa mereka akan memberi kejelasan mengenai kebijakan privasi perusahaan.
Baca Juga
Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa hal mereka akan memberi kesempatan bagi pengguna ChatGPT di Uni Eropa agar dapat menggunakan hak mereka untuk menolak penggunaan data pribadi.
OpenAI akan memberikan formulir kepada pengguna yang tidak ingin membagikan informasi pribadi secara detail termasuk proses data.
Meskipun saat ini ChatGPT telah kembali diaktifkan, Garante mengatakan bahwa mereka akan tetap melanjutkan penyelidikan terhadap ChatGPT dan akan bekerja dengan satuan tugas khusus.