Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara Elon Musk Antisipasi Pendapatan Twitter Turun

CEO Twitter Elon Musk memutuskan platform sosial medianya akan mengambil potongan 10 persen untuk langganan konten setelah setahun.
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA - Chief Eksekutif Officer (CEO) Twitter, Elon Musk, memutuskan platform sosial medianya akan mengambil potongan 10 persen untuk langganan konten setelah setahun pertama, karena perusahaan ini ingin memonetisasi konten di situs web dalam upaya diversifikasi sumber pendapatan.

Perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan sosial medi yang mengalami penurunan pendapatan iklan tahun lalu menjelang akusisi senilai US$44 miliar yang ditutup pada Oktober.

Dilansir dari Reuters pada Sabtu (29/4/2023), Musk menjelaskan potongan perusahaan dari langganan di platform iOS dan Android akan turun menjadi 15 persen pada tahun kedua dari 30 persen tahun pertama.

Hal ini juga dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pengguna di platformnya.

Seperti diketahui, setelah Musk mengakusisi Twitter banyak perombakan yang dia lakukan, bahkan sempat meminta lebih dari 50 karyawan Tesla, satu pegawai Neuralink, dan dua tenaga kerja The Boring Company untuk bergabung ke Twitter.

Upaya yang dilakukan tidak cukup untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, sampai dia harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) beberapa kali.

Musk mengatakan saat ini Twitter memiliki 1.500 karyawan, turun dari 8.000 karyawan yang dipekerjakan pada saat akuisisi. Pengurangan ini setara dengan sekitar 80 persen dari jumlah staf perusahaan.

"Hal ini sama sekali tidak menyenangkan dan terkadang menyakitkan," kata Elon Musk.

Orang terkaya kedua di dunia ini mengatakan tindakan drastis diperlukan sejak dia mengambil alih Twitter karena perusahaan menghadapi situasi arus kas negatif sebesar US$3 miliar.

"Ini bukan situasi yang peduli atau tidak peduli. Ini seperti, jika seluruh kapal tenggelam, maka tidak ada yang punya pekerjaan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper