Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan realisasi domestic market obligation (DMO) minyak goreng per 26 April 2023 baru mencapai 55 persen dari target 450.000 ton per bulan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menyampaikan, realisasi per 26 April 2023 sebesar 217.625 ton itu belum bisa terealisasi seluruhnya lantaran terpotong libur Idulfitri 2023.
“Harapannya karena kita terpotong libur Idulfitri maka beberapa hari ini tidak terjadi realisasi DMO. Pelaku usaha produsen libur untuk distribusikan DMO-nya,” kata Isy di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023).
Untuk menjaga harga minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter, Kemendag berencana akan menetapkan angka insentif regional.
Sebagaimana diketahui, harga minyak goreng untuk wilayah timur Indonesia belum merata. Kondisi itu cukup berbeda dengan sejumlah kota besar di Indonesia.
“Untuk wilayah kami masih lakukan diskusi untuk evaluasi, jadi nanti dicarikan insentif lain yang nantinya bisa meratakan harga di seluruh daerah khususnya Indonesia timur Rp14.000 [per liter],” jelasnya.
Baca Juga
Isy mengakui angka insentif yang akan diberikan perlu dibahas secara hati-hati. Sebab, jika angka insentif regional dinaikkan maka angka pengali ekspor akan semakin tinggi.
Jika ekspor tinggi, dikhawatirkan dapat mengganggu keberlangsungan pasokan pelaku usaha untuk menjalankan kewajiban DMO.
Terkait hal tersebut, Kemendag akan mengundang sejumlah kementerian/lembaga untuk membahas strategi menjaga HET terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
Sebelumnya, pemerintah menaikkan kewajiban DMO sebesar 50 persen per bulan untuk menghadapi puasa dan Lebaran 2023, selama Februari hingga April 2023 sebesar 450.000 ton dari sebelumnya 300.000 ton per bulan.
Dalam mendorong produsen atau eksportir untuk meningkatkan volume DMO minyak goreng kemasan Minyakita, pemerintah telah menetapkan insentif faktor pengali kemasan sebesar 1,5 untuk pillow pack dan 1,75 untuk kemasan lainnya.
Hal tersebut diharapkan bisa mendorong produsen atau eksportir untuk lebih banyak mendistribusikan DMO dalam bentuk kemasan merek Minyakita, baik menggunakan lini pengemasan sendiri maupun menggunakan jasa repacker khususnya untuk memenuhi kebutuhan periode puasa dan Lebaran 2023.