Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Turis China Melonjak pada April, Masih Jauh dari Level Prapandemi

Masih rendahnya angka wisatawan China yang bepergian ke luar ini didorong oleh lonjakan harga tiket yang cukup tinggi dan kurangnya intensitas penerbangan.
Penumpang menunggu untuk naik kereta di Stasiun Kereta Api Hongqiao Shanghai selama Festival Musim Semi tahunan menjelang Tahun Baru Imlek, saat wabah Covid-19 berlanjut, di Shanghai, China 18 Januari 2023. REUTERS/Aly Song / File Foto
Penumpang menunggu untuk naik kereta di Stasiun Kereta Api Hongqiao Shanghai selama Festival Musim Semi tahunan menjelang Tahun Baru Imlek, saat wabah Covid-19 berlanjut, di Shanghai, China 18 Januari 2023. REUTERS/Aly Song / File Foto

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah turis asal China yang bepergian ke luar negeri menjelang libur May Day mendatang mencatatkan peningkatan, namun jumlahnya masih lebih rendah dari level sebelum Covid-19.

Masih rendahnya angka wisatawan China yang bepergian ke luar ini didorong oleh lonjakan harga tiket yang cukup tinggi dan tidak tersedianya penerbangan yang cukup.

Agen perjalanan terbesar China Ctrip mencatat jumlah pemesanan perjalanan ke luar negeri untuk liburan yang akan datang, di mana banyak orang di China yang libur dari 29 April hingga 3 Mei, naik sebanyak 157 persen sejak awal April 2023.

Mengingat kapasitas pada maskapai belum pulih sepenuhnya, usai pembatasan yang dilakukan selama tiga tahun oleh China, jumlah konsumen terbilang masih rendah dan tidak sebanding dengan masa jaya pariwisata sebelum pandemi.

Kementerian Pariwisata Thailand menunjukkan bahwa pada bulan Februari, terdapat lebih dari 150.000 turis asal China melakukan perjalanan ke Thailand.

Data terbaru juga menunjukkan perjalanan tersebut merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir, tetapi tetap 85 persen di bawah level tahun 2019.

“Ini terutama berkaitan dengan kendala sisi penawaran di industri penerbangan dan sektor pariwisata di negara tujuan,” kata ekonom China di Capital Economics, Sheana Yue, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (19/4/2023).

Pada 2019, sebanyak 155 juta orang China melakukan perjalanan ke luar negeri dan menghabiskan sekitar US$254,6 miliar yang hampir setara dengan produk domestik bruto (PDB) Vietnam.

Menurut penyedia data penerbangan Flight Master, harga penerbangan dari China daratan ke Asia Tenggara telah turun 49 persen pada Maret dari tahun lalu.

Kembalinya wisatawan Negeri Panda tersebut sangat berpengaruh terhadap perekonomian regional. China menyumbang sekitar 30 persen - 35 persen dari seluruh kedatangan ke Thailand, Vietnam, Jepang, dan Korea Selatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper