Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Iklan Bermasalah, Google Digugat Sembilan Negara Bagian di AS

Sembilan negara bagian tersebut mengatakan Google telah melanggar undang-undang antimonopoli dalam menjalankan bisnis periklanan digitalnya.
Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat./Bloomberg
Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Sembilan negara bagian telah bergabung untuk mengajukan gugatan kepada Departemen Kehakiman AS terhadap induk Google, Alphabet Inc.

Departemen Kehakiman mengatakan pada Senin (17/4/2023) bahwa menurut mereka, perusahaan pencarian dan periklanan tersebut telah melanggar undang-undang antimonopoli dalam menjalankan bisnis periklanan digitalnya.

Departemen tersebut menyebutkan beberapa negara bagian yang turut bergabung pada gugatan tersebut meliputi Arizona, Illinois, Michigan, Minnesota, Nebraska, New Hampshire, North Carolina, Washington dan West Virginia.

Pemerintah yang mengajukan gugatan teknologi iklan pada bulan Januari bersama dengan delapan negara bagian, berpendapat bahwa Google harus dipaksa untuk menjual suite manager iklannya.

Hal tersebut dikarenakan adanya penyalahgunaan dominasinya atas iklan online secara ilegal.

Google membantah tuduhan yang mengatakan pihaknya melakukan kesalahan dan telah meminta  hakim Leonie Brinkema di Distrik Timur Virginia untuk membatalkan gugatan tersebut.

Gugatan teknologi iklan yang dilakukan Departemen Kehakiman mengikuti gugatan terpisah yang diajukan pada 2020 pada akhir masa pemerintahan Trump yang menuduh Google melanggar undang-undang antimonopoli untuk mempertahankan dominasinya dalam penelusuran.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah berusaha untuk menegakkan antimonopoli lebih kuat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper