Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melalui PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) resmi membuka 4 lajur di kedua arah Tol Jakarta-Cikampek yakni di KM 50 hingga KM 66 arah Cikampek dan KM 61 hingga KM 49.
PMO Pelebaran Tol Japek Jasa Marga, Alif, mengatakan progres fisik pelebaran lajur tersebut secara realisasi mencapai 93,7 persen per 9 April 2023.
"Jadi memang kondisinya belum 100 persen selesai. Namun, kami pastikan untuk main road atau lajur jalan utama ini bisa difungsikan untuk mendukung operasional arus mudik dan balik lebaran," kata Alif di KM 50 Tol Japek, Selasa (11/4/2023).
Adapun, titik awal 4 lajur di KM 50 hingga KM 66 arah Cikampek telah dilebarkan sepanjang 16 km, termasuk bahu luar. Sementara itu, untuk mendukung arus balik ke arah Jakarta dari KM 61 sampai KM 47 pelebaran sepanjang 11,6 km.
Alif menjelaskan, pelebaran lajur ini merupakan upaya manajemen traffic yang dilakukan Jasamarga selama lebaran. Nantinya, setelah turun dari Jalan Elevated MBZ, pengguna jalan akan memakai 5 lajur untuk mengurai antrean sepanjang 2 km.
Lalu, di KM 49 hingga KM 66 mulai menggunakan 4 lajur, begitupun dari arah ke Jakarta. Setelah melewati rest area KM 62 hingga sambungan ke Tol MBZ mulai 4 lajur.
Baca Juga
"Jadi tentunya diharapkan secara kapasitas jaln sudah meningkat ditambah dengan volume arus lalin di Japek ini kecenderungannya masih naik terutama untuk lebaran mengalami peningkatan," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, mengatakan, saat ini pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek dapat merasakan manfaat penambahan kapasitas satu lajur di kedua arah dengan maksimal karena lokasi-lokasi proyek yang sebelumnya dibatasi oleh concrete barrier dan saat ini telah diangkat, sehingga lajur 1 dan bahu jalan dapat beroperasi penuh.
“Tidak hanya di bagian jalan saja, pelebaran empat jembatan di KM 50, KM 53, KM 57 dan KM 62 juga telah rampung," ujar Subakti.
Subakti menegaskan bahwa pelebaran satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini adalah salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan yang berpotensi terjadi di KM 48 arah Cikampek yang merupakan pertemuan lalu lintas dari Jalan Layang MBZ dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek serta Dawuan Km 66 arah Jakarta yang merupakan pertemuan lalu lintas dari Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Cipularang.