Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral Filipina mempertimbangkan untuk menghentikan kebijakan pengetatan moneternya bulan depan jika inflasi di bulan April 2023 mulai melandai.
Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Felipe Medalla mengatakan bahwa jeda dalam kenaikan suku bunga mungkin akan dilakukan.
"Jika CPI (indeks harga konsumen) April tidak lebih tinggi dari CPI Maret," ungkap Medalla seperti dilansir Reuters, Senin (10/4/2023).
BSP akan mengadakan pertemuan berikutnya pada tanggal 18 Mei untuk meninjau pengetatan kebijakan moneter.
Medalla kemudian juga mengatakan bahwa laju inflasi yang stagnan dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/mom) atau negatif juga dapat mendukung keputusan jeda kenaikan suku bunga.
Sebelumnya, laju inflasi Filipina turun untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Maret menjadi 7,6 persen (year-on-year/yoy) dari 8,6 persen di bulan Februari.
Baca Juga
Namun diketahui bahwa angka tersebut masih tetap di atas target bank sentral, yakni sebesar 2 sampai 4 persen untuk tahun ini.
Kemudian, untuk menghadapi inflasi, BSP telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 425 basis poin sejak Mei tahun lalu menjadi 6,25 persen.
Medalla kemudian juga mengatakan bahwa langkah kebijakan di masa depan akan bergantung pada data ekonomi