Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tesla Akan Bangun Pabrik Baterai Baru di China untuk Pasokan Global

Tesla Inc berencana membangun pabrik pembuat baterai Megapack di China pada akhir tahun ini.
Logo Tesla di dealer Easton Town Center shopping mall in Columbus, Ohio, AS/ Bloomberg-Luke Sharrett. Tesla Akan Bangun Pabrik Baterai Baru di China untuk Pasokan Global
Logo Tesla di dealer Easton Town Center shopping mall in Columbus, Ohio, AS/ Bloomberg-Luke Sharrett. Tesla Akan Bangun Pabrik Baterai Baru di China untuk Pasokan Global

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China, Tesla Inc. justru berencana membangun pabrik baterai baru di Negeri Panda tersebut.

Perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk tersebut ingin membangun pabrik pembuat Megapack, yang merupakan teknologi penyimpanan energi berskala besar. Pembangunan pabrik tersebut menyusul rencana sebelumnya dari perusahaan asal AS tersbeut yang akan menambah jumlah pabrik mobil listrik di Shanghai.

Seperti dikutip dari Reuters, Minggu (9/4/2023), rencana pembangunan pabrik baterai itu akan diawali dengan kunjungan yang dilakukan Tesla ke China pada akhir pekan ini. Adapun, pengumuman rencana pembangunan pabrik baterai baru itu disampaikan oleh Tesla saat acara penandatanganan pembangunan proyek pabrik mobil listrik baru di Shanghai pada hari ini.

Seperti diketahui, Senior Vice President of Automotive Tesla yakni Tom Zhu menghadiri penandatanganan proyek pabrik di Shanghai tersebut. Selain Zhu, acara tersebut juga dihadiri oleh Vice President Tesla Tao Lin dan Wakil Walikota Shanghai Wu Qing.

Adapun, konstruksi pabrik baterai baru itu dijadwalkan akan dimulai pada kuartal ketiga tahun ini dan pabrik akan mulai berproduksi pada kuartal kedua 2024.

Megapack merupakan baterai besar untuk membantu menstabilkan jaringan energi. Tesla mengatakan setiap unit dapat menyimpan energi yang cukup untuk memberi daya rata-rata 3.600 rumah selama satu jam.

Pabrik baru ini awalnya akan memproduksi 10.000 Megapack setiap tahun, setara dengan sekitar 40 GWh penyimpanan energi, dan produknya akan dijual ke seluruh dunia.

Rencana pembangunan pabrik baterai Tesla tersebut berlawanan dengan langkah yang diambil oleh Apple Inc baru-baru ini. Perusahaan pembuat iPhone tersebut memilih untuk memikirkan kembali investasi produksi di China.

Hal itu dilakukan Apple setelah meningkatnya ketegangan China dengan AS baru-baru ini. Terutama setelah adanya dugaan balon mata-mata China yang ditembak jatuh di atas langit Amerika Serikat hingga meningkatnya kemesraan Beijing dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper