Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

McDonald's Potong Gaji Karyawan di AS

Mcdonalds diketahui dalam proses pengurangan karyawan dengan tujuan efisiensi.
Perusahaan waralaba Amerika Serikat (AS) McDonald’s menutup semua restoran dan menghentikan sementara semua operasi di Rusia. Keputusan ini menyusul invasi Rusia atas Ukraina yang sudah berlangsung dua pekan./mcdonalds.com
Perusahaan waralaba Amerika Serikat (AS) McDonald’s menutup semua restoran dan menghentikan sementara semua operasi di Rusia. Keputusan ini menyusul invasi Rusia atas Ukraina yang sudah berlangsung dua pekan./mcdonalds.com

Bisnis.com, JAKARTA - McDonald's, restoran cepat saji terbesar telah memotong gaji untuk beberapa karyawannya.

Mengutip Reuters (8/4/2023), sesuai dengan pemberitaan dari Wall Street Journal, diketahui bahwa hal ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi yang mencakup PHK dan penutupan beberapa kantor

Sebelumnya berdasarkan informasi dari Reuters pada hari Senin, jumlah karyawan yang akan diberhentikan akan mencapai ratusan. 

McDonald's juga telah menawarkan kesempatan kepada karyawannya untuk tetap berada di perusahaan, namun kompensasi mereka akan dikurangi. Hal Ini termasuk dengan perubahan jabatan dan tunjangan seperti bonus dan hibah ekuitas. 

Kemudian, berdasarkan laporan tersebut diketahul bahwa PHK dan restrukturisasi mempengaruhi karyawan di Amerika Serikat dan luar negeri, kantor pusat perusahaan di Chicago, serta lintas departemen termasuk pemasaran dan operasi.

McDonald's diketahui telah memiliki lebih dari 150.000 karyawan dalam divisi korporat dan restoran miliknya. 

Pada awal tahun ini, McDonald's juga sedang meninjau tingkat kepegawaian perusahaan sambil mengumumkan rencana untuk membatalkan atau mengurangi prioritas beberapa inisiatif.

Sebelumnya, mengutip dari pemberitaan Bisnis pada Senin lalu, diketahui bahwa McDonald's dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan beberapa putaran PHK.

Pada tahun 2018, McDonald's mengatakan bahwa pemangkasan dalam manajemennya dilakukan agar lebih dinamis, gesit dan kompetitif. 

Kemudian mengenai rencana restrukturisasi, sebelumnya telah diinformasikan kepada karyawan AS dan beberapa staf internasional melalui email internal.

Selain itu mengutip dari Reuters (8/4/2023), McDonald's menolak mengomentari laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper