Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Bappenas: Covid-19 dan Ketidakpastian Global Tekan Investasi RI

Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pandemi Covid-19 dan ketidakpastian global telah menekan RPJMN, khususnya investasi ke RI.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menemui awak media di Indonesia Development Forum 2022 di Movenpick Jimbaran, Bali, Senin (21/11/2022)/BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menemui awak media di Indonesia Development Forum 2022 di Movenpick Jimbaran, Bali, Senin (21/11/2022)/BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pandemi Covid-19 dan ketidakpastian global akibat tekanan geopolitik telah memengaruhi pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah Indonesia, salah satunya investasi.

Dalam rapat evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Suharso memaparkan pertumbuhan investasi dalam komponen pembentuk PDB yakni Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) baru mencapai 3,87 persen pada 2022.

“Pertumbuhan investasi tercapainya 3,87 persen, padahal target [RPJMN 2024] sebesar 8,4 persen,” ujarnya dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (5/4/2023).

Dalam paparannya, Kementerian PPN/Bappenas mencatat sejumlah hal yang menjadi perhatian pemerintah terkait indikator daya saing ekonomi, antara lain menurunnya pertumbuhan investasi dan stagnasi pertumbuhan dan kontribusi pengolahan terhadap PDB.

Sementara itu, sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan investasi/PMTB berada di bawah target pemerintah yakni sebesar 6,1 – 6,3 persen pada 2023.

Asian Development Bank (ADB) dalam Asian Development Outlook April 2023 memperkirakan PMTB Indonesia hanya tumbuh 4 persen pada tahun ini karena adanya aksi wait and see investor yang dipicu oleh ketidakpastian global dan tahun politik.

Secara nominal, investasi pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp1.400 triliun. Target ini menjadi syarat agar angka pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai di atas lima persen.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan untuk dapat mencapai target tersebut, syarat yang dibutuhkan adalah stabilitas. Apabila selama 2023 stabilitas terjaga baik maka ekonomi Indonesia diyakini bertumbuh.

Bahlil mengatakan misi investasi pada tahun ini bakal fokus pada optimalisasi penghiliran. Menurutnya, potensi nilai investasi hilirisasi diperkirakan mencapai US$545,3 miliar dari 8 sektor prioritas dan 21 komoditas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper