Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UBS : Pengambilalihan Credit Suisse Adalah Tantangan Besar

Eksekutif UBS mengaku kepada para pemegang saham bahwa pengambilalihan tak terduga atas saingannya, Credit Suisse merupakan sebuah tantangan.
Grafiti kapur di dekat kantor pusat Credit Suisse Group AG di Zurich, Swiss, Selasa (21/3/2023). /Bloomberg-Stefan Wermuth
Grafiti kapur di dekat kantor pusat Credit Suisse Group AG di Zurich, Swiss, Selasa (21/3/2023). /Bloomberg-Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA - Eksekutif UBS menyebut pengambilalihan tak terduga atas saingannya, Credit Suisse, dalam penyelamatan bank terbesar sejak krisis keuangan global merupakan tonggak sejarah. Keputusan ini sekaligus menjadi tantangan besar bagi bank tersebut.

Chairman Colm Kelleher mengatakan pengambilalihan ini sebagai penggabungan pertama dari dua bank yang penting secara global. Hal tersebut disampaikan dengan harapan bisa meyakinkan para investor.

"Ini juga berarti awal yang baru dan kesempatan besar di masa depan untuk bank gabungan dan untuk pusat keuangan Swiss secara keseluruhan." tuturnya sebagaimana dilansir dari Reuters pada Rabu (5/4/2023).

Bulan lalu, pihak berwenang Swiss mengumumkan UBS akan membeli Credit Suisse dalam sebuah merger. Keputusan ini untuk membendung gejolak perbankan lebih lanjut setelah pemberi pinjaman yang lebih kecil berada di ambang kehancuran.

Setelah bank kesulitan membayar deposito, pemerintah Swiss berpaling ke UBS, yang setuju untuk membeli Credit Suisse senilai 3 miliar franc Swiss atau setara US$3,3 miliar. Sementara negara bagian Alpen memberikan lebih dari 200 miliar franc Swiss sebagai dukungan dan jaminan.

Langkah ini tidak hanya membuat marah para pemegang saham, tetapi juga banyak orang di Swiss. Sebuah survei yang dilakukan oleh firma riset politik gfs.bern menemukan bahwa mayoritas warga Swiss tidak mendukung kesepakatan yang akan menciptakan sebuah lembaga keuangan dengan aset dua kali lipat dari output ekonomi tahunan negara tersebut.

Adapun, para pemegang saham bank terbesar di Swiss akan memiliki kesempatan untuk menyuarakan pandangan mereka, meskipun mereka mungkin waspada tentang mengguncang perahu yang telah berada di jalur yang stabil.

Sebelumnya pada 2022, UBS melaporkan laba bersih sebesar US$7,6 miliar dan arus masuk yang kuat dalam manajemen kekayaan, divisi unggulan perusahaan.

Saat ini, bank ini sedang mencari cara untuk menavigasi tugas besar untuk mengintegrasikan Credit Suisse, yang keberhasilannya sangat bergantung pada Swiss, tanpa mengurangi kekuatannya.

Bank ini telah mengambil langkah pertama, dengan UBS mengumumkan telah mempekerjakan kembali Sergio Ermotti sebagai kepala eksekutif untuk mengarahkan pengambilalihan besar-besaran, sebuah langkah mengejutkan untuk mengambil keuntungan dari pengalaman bankir Swiss ini dalam membangun kembali bank tersebut setelah krisis keuangan global.

Adapun, sehari sebelumnya, Bank of England (BoE) telah menyetujui pengambilalihan UBS atas Credit Suisse di Inggris, sebuah pasar utama bagi para pemberi pinjaman Swiss yang sedang berlomba-lomba untuk menyelesaikan kesepakatan penyelamatan.

Komisi Eropa melaporkan UBS juga mendapatkan lampu hijau sementara dari regulator antimonopoli Uni Eropa untuk menyelesaikan akuisisi Credit Suisse, tetapi masih harus meminta izin di bawah aturan merger Uni Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper