Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UBS Tunjuk Kembali Sergio Ermotti Jadi CEO Credit Suisse

Sergio Ermotti sebelumnya pernah menjadi CEO Credit Suisse pada 2011-2020.
Gedung kantor Credit Suisse Group AG pada malam hari di Bern, Swiss./Bloomberg.
Gedung kantor Credit Suisse Group AG pada malam hari di Bern, Swiss./Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - UBS Group AG menunjuk Sergio Ermotti sebagai Chief Eksekutif Officer (CEO) Credit Suisse, sebuah langkah mengejutkan yang memanfaatkan pengalamannya dalam membangun kembali bank tersebut setelah krisis keuangan global.

Setelah kembali menjabat, Sergio akan menghadapi tantangan-tantangan rumit, mulai dari memberhentikan ribuan staf, mengurangi unit bank investasi Credit Suisse, dan meyakinkan investor bahwa UBS tetap menjadi tempat terbaik untuk menyimpan uang mereka.

Dilansir dari Reuters pada Rabu (29/3/2023), Sergio yang saat ini menjabat sebagai ketua Swiss Re akan mengambil alih kepemimpinan mulai 5 April. Sergio sebelumnya pernah menjadi CEO Credit Suisse pada 2011-2020.

Dia mengambil alih posisi puncak ini beberapa minggu setelah UBS mengakuisisi pesaingnya, Credit Suisse, dalam sebuah merger yang difasilitasi pemerintah Swiss untuk meredam gejolak sektor perbankan.

Kesepakatan tersebut menjadikan UBS satu-satunya bank global di Swiss dengan modal sekitar 260 miliar franc atau US$170 miliar dalam bentuk pinjaman dan jaminan negara guna menopang grup baru ini.

Analis Vontobel Andreas Venditti mengatakan pengalaman Sergio dalam memimpin bank investasi UBS setelah krisis keuangan lebih dari satu dekade yang lalu membuatnya sangat siap untuk melakukan tugas ini.

Ralph Hamers, yang sebelumnya menggantikan Sergio pada November 2020, telah setuju untuk mengundurkan diri untuk melayani kepentingan baru, sektor keuangan, dan negara Swiss.

"Dewan mengambil keputusan tersebut mengingat tantangan dan prioritas baru yang dihadapi UBS setelah pengumuman akuisisi," jelas pihak UBS.

Ralph akan menjadi penasihat bagi UBS dan dihadapkan pada tugas untuk menggabungkan dua bank dengan aset US$1,6 triliun, lebih dari 120.000 staf, dan neraca keuangan yang kompleks.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper