Bisnis.com, SEMARANG – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin memastikan Pemerintah baik pusat dan daerah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi kebutuhan daging sapi baik lokal maupun impor, untuk kebutuhan Lebaran Idul Fitri 1444 H.
Hal ini disampaikannya saat memberikan konferensi pers usai meninjau Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Semarang di Mangkang Kulon, Kec. Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023).
“Kalau soal mengenai kebutuhan barang, daging, kebutuhan Ramadan, sebenarnya pemerintah sudah antisipasi, termasuk penyiapan daging impor kalau memang diduga memang akan mengalami kekurangan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).
Lebih lanjut, orang nomor dua di Indonesia ini juga meyakini bahwa apabila pasokan dalam negeri sudah mencukupi, maka pemerintah tidak perlu melakukan impor. Namun jika pasokan kurang, pemerintah sudah mengantisipasi baik untuk sapi maupun kerbau.
“Saya kira pemerintah sudah menjamin menyiapkan antisipasinya,” pungkas Ma’ruf.
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan intervensi pemerintah, di antaranya melalui operasi pasar dan pasar murah bahan pangan pokok, serta memperkuat stok pangan dan kelancaran distribusi pasokan.
Baca Juga
Memasuki periode Ramadan 2023, Febrio menilai bahwa inflasi masih terkendali dengan baik. Hal ini tecermin dari laju inflasi Maret 2023 yang hanya mencapai 4,97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), turun signifikan dari Februari yakni 5,47 persen yoy.
Menurutnya, berbagai upaya pengendalian harga pangan jelang Ramadan oleh Pemerintah terbukti efektif menurunkan inflasi pangan. Peran Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga krusial, terutama dalam memastikan kecukupan dan ketersediaan pasokan bahan pangan pokok.
Inflasi harga pangan bergejolak atau volatile food mampu diturunkan secara signifikan dari sebelumnya 7,62 persen yoy pada Februari lalu, menjadi 5,83 persen yoy pada Maret 2023.
Kendati demikian, secara bulanan atau month-to-month (mtm), terjadi sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan menjelang Ramadan seiring dengan naiknya permintaan.
Febrio menyampaikan bahwa harga beras juga diharapkan akan melandai seiring dengan masuknya periode panen raya yang mulai berlangsung sejak awal Maret lalu.
Perlambatan inflasi secara umum juga didorong oleh melambatnya komponen inflasi inti menjadi 2,94 persen yoy pada Maret, dari 3,09 persen bulan sebelumnya. Perlambatan terjadi hampir di semua kelompok barang dan jasa seiring menurunnya tekanan harga komoditas global.
Selain itu, inflasi kelompok harga diatur pemerintah atau administered price sebesar 11,56 persen yoy, melambat dari Februari yang mencapai 12,24 persen yoy. Hal tersebut dipengaruhi oleh penurunan tarif air Perusahaan Air Minum (PAM).