Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

60 Kota Masih Catatkan Inflasi di Atas Rata-rata Nasional pada Maret 2023

BPS mencatat 60 kota masih mengalami inflasi di atas rata-rata nasional pada Maret 2023.
Pedagang merapikan dagangannya di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11). Bank Indonesia (BI) melaporkan consensus forecast pada November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yakni di level 5,9% (year-on-year/yoy). JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pedagang merapikan dagangannya di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11). Bank Indonesia (BI) melaporkan consensus forecast pada November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yakni di level 5,9% (year-on-year/yoy). JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan seluruh kota mengalami inflasi pada Maret 2023, tertinggi di Tual sebesar 7,49 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), sementara terendah terjadi di Merauke sebesar 3,17 persen yoy. 

Secara tahunan, inflasi umum pada Maret 2023 tercatat mencapai 4,97 persen, melandai jika dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya yang mencapai 5,47 persen yoy.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan bahwa sebanyak 60 kota masih mencatatkan inflasi di atas rata-rata nasional.

“Dari 90 kota, seluruh kota mengalami inflasi secara tahunan dan terdapat 26 kota mengalami inflasi tahunan yang lebih rendah dari inflasi nasional, sementara 60 kota mengalami inflasi tahunan yang lebih tinggi dari inflasi nasional,” katanya dalam konferensi pers, Senin (3/4/2023).

Inflasi tahunan pada Maret 2023 terjadi karena adanya kenaikan harga di sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, tertinggi di kelompok transportasi sebesar 13,72 persen dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 1,64 persen.

Selain itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan inflasi sebesar 6,05 persen yoy dengan andil terhadap inflasi sebesar 1,57 persen.

Berdasarkan komponennya, Pudji menyampaikan bahwa tekanan inflasi komponen harga yang diatur pemerintah atau administered prices secara tahunan masih tercatat tinggi, sebesar 11,56 persen yoy, namun telah menunjukkan tren penurunan sejak Januari 2023.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah bensin, rokok kretek filter, tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, dan tarif angkutan udara.

Di samping itu, tekanan inflasi tahunan komponen harga bergejolak atau volatile food pada Maret 2023 tercatat lebih rendah sebesar 5,83 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah beras, telur ayam ras, tahu mentah, dan bawang merah.

Pudji menambahkan tekanan inflasi komponen inti secara tahunan pun terus mengalami penurunan selama 2023, hingga mencapai 2,94 persen yoy pada Maret 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper