Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harta Kekayaan Heru Pambudi, Sekjen Kemenkeu yang Terseret Isu Impor Emas Rp189 T

Berikut daftar harta kekayaan Heru Pambudi. Sekjen Kemenkeu dan eks Dirjen Bea Cukai yang namanya terseret isu impor emas Rp189 triliun.
Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi saat berbincang dengan media di Jakarta, Rabu (18/11/2020)./Dok. Bea Cukai
Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi saat berbincang dengan media di Jakarta, Rabu (18/11/2020)./Dok. Bea Cukai

Bisnis.com, JAKARTA – Nama Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi terseret dalam laporan dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) bermodus impor emas batangan senilai Rp189 triliun di Direktorat Jenderal Bea Cukai pada 2017. Berikut daftar harta kekayaan Heru Pambudi

Hal tersebut disampaikan oleh Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite TPPU Mahfud MD saat rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR RI, pekan lalu. Mahfud mengatakan adanya dugaan pencucian uang senilai Rp189 triliun di Bea Cukai.

Dia menuturkan Laporan dugaan TPPU bermodus impor emas batangan ini telah disampaikan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sejak 2017. Tak kunjung digubris, laporan serupa kembali dikirimkan PPATK ke Kemenkeu pada 2020.

Kendati sudah dua kali dikirimkan, Mahfud menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani baru mengetahui adanya laporan ini pada Maret 2023 saat bertemu dengan PPATK.

Mahfud lantas mengutarakan kecurigaannya terkait laporan PPATK, yang tidak sampai ke tangan Sri Mulyani. Padahal, laporan itu sudah diserahkan langsung kepada Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi dan Irjen Kemenkeu Sumiyati yang kala itu menjabat.

“Tahun 2017 diberikan tidak pakai surat tapi diserahkan oleh Ketua PPATK langsung kepada Kementerian Keuangan yang diwakili Dirjen Bea Cukai, Irjen Kementerian Keuangan, dan dua orang lainnya,” kata Mahfud.

 

Harta Kekayaan Heru Pambudi 

Mengutip data Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Senin (3/4/2023), kekayaan Heru Pambudi per tahun 2021 sebesar Rp20,74 miliar. Kekayaannya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp16,29 miliar saat Heru masih menjabat Dirjen Bea Cukai. 

Dalam LHKPN tahun 2021, Heru tercatat memiliki sejumlah aset, seperti tanah dan bangunan, kendaraan, surat berharga, serta kas dan setara kas. 

Untuk nilai aset tanah dan bangunan tercatat sebesar Rp3,05 miliar. Aset milik Sekjen Kemenkeu ini terdiri atas tanah dan bangunan di Bogor dan Bekasi, Jawa Barat. 

Sementara itu, di balik garasinya, Heru mempunyai aset alat transportasi dan mesin senilai Rp447,85 juga yang terdiri atas sebuah mobil Toyota Voxy tahun 2020 dengan perkiraan nilai Rp432 juta hasil sendiri, tiga buah sepeda, serta tiga sepeda motor. 

Dia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp394,86 juta, surat berharga Rp28,82 juta, kas dan setara kas senilai Rp16,81 miliar. Dalam LHKPN, dia tercatat tidak memiliki utang. 

Karir Heru Pambudi 

Heru mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai pelaksana di Kementerian Keuangan pada 1992 di Direktorat Verifikasi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Dia juga Pernah menjabat Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai II pada 2002, sebagai Kepala Seksi Impor tahun 2003.

Pada 2007, Heru dipromosikan menjadi Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A4 Tanjung Uban. Hanya berselang setahun atau tepat pada 2008, dia kemudian menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Kerjasama Internasional III.

Selang dua tahun, nama Heru Pambudi kembali dipromosikan menjadi Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan dan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai pada 2010.

Pada 2011, Heru menjabat Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi, dan pada 19 Maret 2015 menjadi Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai.

“Pada 1 Juli 2015 beliau dipercaya menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Setelah itu, dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal yang dilantik pada 12 Maret 2021,” tulis informasi di situs resmi Kemenkeu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper