Bisnis.com, JAKARTA – Anak Perusahaan holding BUMN Pupuk Indonesia, Pupuk Kaltim memecut target kinerja pada tahun ini, dengan memproduksisebanyak 6,3 juta ton pupuk.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menyebutkan, sebanyak 6,3 juta ton pupuk tersebut terdiri dari pupuk amoniak, urea serta NPK.
“Kami produsen amoniak, urea dan NPK, produksi amoniak kita mencapai 2,76 juta ton, kemudian kita 3,4 juta ton dan urea 250 ribu ton,” tutur Rahmad Pribadi dalam konferensi pers Pupuk Kaltim di kawasan Sudirman, Jakarta pada Rabu (29/3/2023).
Rahmad juga menyebutkan, pihaknya juga berupaya memenuhi sekitar 6 persen dari pangsa pasar urea, sekitar 20 persen pangsa pasar amoniak serta 2 persen pasar NPK di kawasan Asia Tenggara pada 2023.
Lebih lanjut, Rahmad menjelaskan target produksi tersebut akan dikejar dengan prinsip growth strategy yang terdiri dari aspek operasional dan supply chain excellence, diversification excellence, serta geographical expansion.
“Inti dari penerapan growth strategy tersebut adalah penurunan biaya produksi dan pada saat yang sama mampu meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi, juga mendistribusikannya dengan cermat,” tambah Rahmat.
Baca Juga
Menurut Rahmad, perusahaan melakukan digitalisasi lini produksi serta tata kelola perusahaan yang baik untuk mendukung growth strategy tersebut.
Terlebih, tahun ini Pupuk Kaltim akan meresmikan pabrik amonium nitrat yang dikelola oleh PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN), perusahaan patungan PT Dahana (Persero) dengan PT Pupuk Kalimantan Timur.
Pabrik yang ditargetkan dapat rampung pada semester I tahun 2023 tersebut, memiliki kapasitas produksi amonium nitrat sebesar 75.000 ton per tahunnya.
Sebelumnya, Rahmad menyebut, kinerja tim telah menempatkan perusahaan sebagai salah satu produsen pupuk dengan biaya produksi terendah di dunia, setelah perusahaan dari kawasan Middle East, Rusia dan Aljazair yang mempunyai harga gas lebih stabil dibandingkan Indonesia.