Bisnis.com, JAKARTA – Anak perusahaan holding BUMN Pupuk Indonesia, Pupuk Kaltim membukukan laba bersih sepanjang 2022 sebesar Rp14,59 triliun.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menyebutkan, angka laba Rp14,59 triliun tersebut melonjak 137 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Kinerja keuangan yang cukup baik pada 2022, kita berhasil membukukan keuntungan bersih sebesar Rp14,5 triliun atau ini lebih dari dua kali lipat investasi pada 2021,” tutur Rahmad dalam konferensi pers, Rabu (29/3/2023).
Menurutnya, torehan tersebut adalah hasil kerja keras pihaknya yang menurutnya piawai dalam memangkas ongkos produksi, meskipun harga gas tengah mengalami kenaikan di Indonesia.
“Pupuk Kaltim itu adalah produsen amonia biayanya itu 4 terendah, dibawah Middle East, Rusia dan Algeria karena harga gas mereka disana murah,” tambahnya.
Rahmad yakin, jika Pupuk Kaltim mendapatkan harga gas seperti di Middle East, Rusia atau pun Algeria atau Aljazair, maka Pupuk Kaltim akan menempati posisi produsen amonia dengan biaya produksi terendah di dunia.
Baca Juga
Lebih lanjut, Rahmad menjelaskan, torehan laba ini juga didukung dari pertumbuhan produksi dan penjualan. Tahun lalu, perusahaan yang dipimpinnya itu tercatat memproduksi pupuk urea dan amonia sebesar 5,9 juta ton dan penjualan pupuk mencapai 4,15 juta ton.
“Kinerja produksinya pun mencapai 6 juta dan penjualannya mencapai 4,15 juta ton,” kata Rahmad.
Terlebih, Pupuk Kaltim juga berekspansi di pasar Global dengan menyasar dua negara di Amerika Latin pada tahun lalu, yaitu Meksiko dan Chili.