Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog akan Impor 500.000 Ton Beras dari 4 Negara, Kapan Direalisasikan?

Bulog akan mengimpor 500.000 ton beras dari 4 negara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) rencananya akan mengimpor sebanyak 500.000 ton beras dalam waktu dekat ini dari beberapa negara yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan dan India.

Impor beras dilakukan dalam rangka memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) dan program bantuan sosial (bansos) yang akan disalurkan pada Maret-Mei 2023.

Pemerintah pada tahun ini menugaskan Bulog untuk impor beras 2 juta ton. Dari total tersebut, impor 500.000 ton beras diminta direalisasikan secepatnya.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal, mengungkapkan pihaknya masih menunggu surat izin impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian (Kementan). Hingga saat ini, persyaratan teknis dari kedua kementerian tersebut masih belum terbit.

“Sekarang sedang dalam proses penyelesaian administrasi,” kata Awaludin kepada Bisnis, Rabu (29/3/2023).

Dia menuturkan Bulog akan mengimpor beras dari 4 negara untuk memenuhi target tahap awal sebesar 500.000 ton. Dia menyebut beras akan didatangkan dari Thailand, Vietnam, Pakistan dan India. Meksi demikian, tidak bisa memastikan kapan beras impor 500.000 ton akan tiba di Indonesia.

“[butuh] proses,” imbuh Awaludin.

Sebelumnya, Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun ini. Penugasan diberikan oleh pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Merujuk salinan surat yang ditandatangani Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dari jumlah tersebut sebanyak 500.000 ton harus didatangkan secepatnya.

"Menindaklanjuti hasil rapat internal bersama Bapak Presiden tanggal 24 Maret 2023 dengan topik Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idulfitri 1444 H, kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500.000 ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," tulis salinan surat tersebut seperti dikutip Bisnis Indonesia, Senin (27/3/2023).

Dalam salinan surat tersebut juga disebutkan tambahan pasokan beras tersebut dapat digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP), bantuan sosial berupa beras kepada sekitar 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan kebutuhan lainnya.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyatakan saat ini Bulog hanya memiliki sisa cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 227.000 ton. Padahal, pada Maret hingga Mei nanti Bulog harus menyalurkan bansos beras kepada kepada penerima manfaat sebanyak 300.000 ton.

Dengan adanya kebutuhan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar sebesar 210.000 ton dan bansos, tentunya stok Bulog kian menipis.

"Hari ini Pak, sisa beras kita hanya 227.000 ton. Kalau kita kurangi 210.000 berarti kita hanya tinggal 17.000-18.000 ton. Belum lagi kita tetap melaksanakan operasi pasar,” ujar Buwas dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (27/3/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper