Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Mau Impor Beras Lagi 2 Juta Ton, Ini Alasannya

Pemerintah kembali memerintahkan Bulog untuk impor beras 2 juta ton pada tahun ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah kembali memerintahkan Perum Bulog untuk impor beras sebanyak 2 juta ton untuk memenuhi kebutuhan beras nasional pada tahun ini.

Pada tahap awal, pemerintah akan secepatnya merealisasikan impor 500.000 ton beras. Hal tersebut terungkap dalam surat perintah Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia tertanggal 24 Maret 2023.

“Menindaklanjuti hasil rapat bersama Bapak Presiden tanggal 24 Maret 2023 dengan topik Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idulfitri 1444 H, kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai akhir Desember 2023,” demikian surat bernomor B2/TU.03.03/K/3/2023 tertanda tangan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi yang diterima Bisnis, Senin (27/3/2023).

Dalam surat tersebut juga disebutkan tambahan pasokan beras tersebut dapat digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP), bantuan beras kepada sekitar 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan kebutuhan lainnya.

"Pengadaan beras dari luar negeri tersebut agar tetap menjaga kepentingan produsen dalam negeri serta memperhatikan aspek akuntabilitas dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," lanjut isi salinan surat tersebut.

Meski demikian, Kepala Bapanas mengingatkan Bulog agar tetap menjaga kepentingan beras dalam negeri.

"Sejalan dengan hal tersebut, kami menugaskan Perum Bulog untuk tetap mengoptimalkan penyerapan hasil produksi dalam negeri terutama selama masa Panen Raya Maret-Mei 2023," tulis surat tersebut.

Diketahui, pada Desember 2022, pemerintah juga memutuskan mengimpor 500.000 ton beras. Importasi dilakukan oleh Perum Bulog yang realisasinya berlanjut sampai Februari 2023.

Impor itu untuk mengisi cadangan beras pemerintah (CBP) yang tipis di gudang Bulog, sementara harga beras terus menanjak sejak awal semester kedua tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper