Bisnis.com, JAKARTA - Petani sawit mengancam akan memboikot produk-produk Uni Eropa di Indonesia jika tidak segera mencabut Undang-Undang anti deforestasi (European Union Deforestation Regulation/EUDR).
Hal tersebut disampaikan para petani sawit dalam aksi demo menolak UU Deforestasi Uni Eropa atau EUDR di depan kantor Kedubes Uni Eropa di Menara Astra, Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Ketua Umum Santri Tani Nahdlatul Ulama (NU), Tengku Rusli Ahmad, menegaskan, pemerintah Uni Eropa harus mencabut aturan deforestasi karena sangat merugikan para petani sawit Indonesia.
“Ya harus dicabut [kebijakan anti deforestasi] tidak ada revisi, petani sawit tidak ada tawar-menawar, jadi harus cabut. Kelapa sawit itu ada di Indonesia. Kalau tidak [dicabut], kita akan memboikot semua namanya,” kata Rusli di Menara Astra, Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat ME Manurung, menambahkan, pihaknya juga akan melakukan razia terhadap produk-produk buatan Uni Eropa, jika Uni Eropa tak kunjung mencabut aturan ini.
“Pesawat Airbus, Nestle, BMW, kami akan melakukan kampanye negatif kepada mereka kalau itu tidak dicabut. Semua produk Uni Eropa kami lawan, semua mal-mal kami razia, kami keluarkan semua produk sunflower, minyak kedelai, kami keluarkan dari mall,” tegasnya.
Baca Juga
Kebijakan deforestasi yang diberlakukan Uni Eropa pada Desember lalu mengundang reaksi negatif dari penghasil dan eksportir kelapa sawit, termasuk Indonesia.
Pasalnya, regulasi anti deforestasi ini dinilai mengancam masa depan 17 juta petani sawit dan pekerja sawit lantaran undang-undang anti deforestasi dinilai sebagai bagian dari kampanye negatif sawit.
Tak hanya itu, sawit telah menghidupi 17 juta petani sawit dan pekerja sawit, belum lagi efek rambatan yang ditimbulkan dalam dunia kerja dan usaha.