Bisnis.com, JAKARTA – Krisis perbankan di Amerika Serikat (AS) memberikan efek positif bagi para pembeli rumah, yaitu turunnya suku bunga kredit perumahan (KPR). Mortgage Bankers Association (MBA) menyampaikan bahwa suku bunga kredit perumahan di AS mengalami penurunan paling dalam sejak 4 bulan terakhir setelah kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) dan langkah-langkah darurat yang diambil untuk menopang sistem perbankan di negara tersebut.
Penurunan imbal hasil pada obligasi pemerintah yang merupakan patokan kredit perumahan mendorong suku bunga rata-rata fixed-rate 30 tahun kredit perumahan turun 0,23 poin persentase menjadi 6,48 persen pada 17 Maret dari 6,71 persen pada minggu sebelumnya.
Ini merupakan penurunan mingguan terbesar sejak penurunan dengan besaran yang sama pada pertengahan November 2022.
Suku bunga yang lebih rendah ini mendorong lonjakan volume pengajuan pinjaman, dengan pengajuan untuk pembelian baru dan pembiayaan kembali pinjaman yang sudah ada, hingga mencapai level tertinggi dalam enam minggu terakhir.
"Baik aplikasi pembelian maupun pembiayaan kembali meningkat selama tiga minggu berturut-turut karena para peminjam mengambil kesempatan itu, meskipun volume aplikasi secara keseluruhan tetap pada tingkat yang relatif rendah," kata Wakil Presiden dan Wakil Kepala Ekonom MBA Joel Kan, dilansir melalui Reuters, Rabu (22/3/2023).
Faktanya, penurunan biaya pinjaman perumahan sebesar 0,31 poin persentase dalam dua minggu terakhir jauh lebih moderat daripada yang diperkirakan mengingat imbal hasil US Treasury 10 tahun jatuh lebih dari setengah poin persentase pada saat yang sama.
Baca Juga
Kan mengaitkan hal ini dengan peningkatan volatilitas di pasar sekuritas yang didukung hipotek, yang mencegah biaya pinjaman konsumen turun lebih banyak lagi.
Spread antara US Treasury tenor 30 tahun dan 10 tahun tetap lebar di sekitar 3 poin persentase dibandingkan dengan spread yang lebih umum sebesar 1,80 poin persentase, kata Kan.
Sebelumnya, suku bunga kredit perumahan AS telah meningkat menjadi lebih dari 7 persen pada Oktober lalu karena Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan pada 2022 dengan laju tercepat dalam 40 tahun terakhir untuk memerangi inflasi.
Sektor perumahan yang sensitif terhadap suku bunga telah menanggung beban terberat dari tindakan the Fed, meskipun penjualan rumah eksisting meningkat pada Februari untuk pertama kalinya dalam sekitar satu tahun.
Dengan bank sentral AS yang kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga lagi pada Rabu dan dengan gejolak pasar yang telah mereda sepanjang minggu ini, masih belum dapat diperkirakan berapa lama keringanan suku bunga baru-baru ini akan bertahan.