Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Kerek Suku Bunga 9 Kali dalam Setahun, Apa Selanjutnya?

Dot plot The Fed terbaru menunjukkan suku bunga akan terus menanjak lebih tinggi pada 2023, hingga mencapai 5,1 persen tahun ini.
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell./federalreserve.gov
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell./federalreserve.gov

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve (Fed) kembali menaikkan target suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), atau kenaikan kesembilan sejak 17 Maret 2022. 

Hasil pertemuan (FOMC) The Fed selama 21-22 Maret 2023 menghasilkan penetapan target suku bunga acuan sebanyak 0,25 persen ke kisaran 4,75 persen-5 persen, atau level tertinggi sejak Oktober 2007.

Bersamaan dengan pengumuman kebijakannya, The Fed juga merilis prakiraan ekonomi terbaru dalam Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP), termasuk "dot plot", yang memetakan ekspektasi pembuat kebijakan tentang arah suku bunga di masa depan.

Mengutip Yahoo Finance, Kamis (23/3/2023), dot plot The Fed terbaru menunjukkan suku bunga akan terus menanjak lebih tinggi pada 2023, tetapi hanya sedikit, dengan suku bunga acuan diproyeksikan memuncak pada level 5,1 persen tahun ini, setara dengan proyeksi Desember 2022. Tujuh pejabat memprediksi tingkat kenaikan lebih tinggi dari 5,25 persen tahun ini, dengan satu anggota memproyeksian tingkat setinggi 6 persen.

Tidak ada pejabat Teh Fed yang memproyekikan terjadinya penurunan suku bunga tahun ini, meskipun mereka melihat suku bunga turun menjadi 4,3 persen pada 2024, sedikit lebih tinggi dari prospek bulan Desember untuk suku bunga yang akan berakhir tahun depan sebesar 4,1 persen.

SEP mengindikasikan Federal Reserve memperkirakan inflasi inti memuncak pada 3,6 persen tahun ini – lebih tinggi dari proyeksi bulan Desember sebesar 3,5 persen – sebelum mendingin menjadi 2,6 persen tahun depan dan 2,1 persen pada tahun 2025

Pejabat The Fed melihat angka pengangguran naik menjadi 4,5 persen tahun ini, di bawah perkiraan 4,6 persen sebelumnya. Pengangguran diperkirakan menguat sedikit lebih tinggi menjadi 4,6 persen tahun depan dan tetap pada level tersebut hingga 2025.

The Fed juga melihat pertumbuhan ekonomi AS di bawah rata-rata, dengan ekonomi AS hampir tidak tumbuh tahun depan hanya sebesar 0,4 persem (turun dari proyeksi 0,5 persen pada Desember 2022) sebelum naik sedikit menjadi 1,2 persen pada 2024 dan 1,9 persen pada 2025.

Ketika konferensi pers, Ketua The Fed Jerome Powell ditanya tentang kemungkinan level pengangguran meningkat sebagai akibat dari kenaikan suku bunga. Terkait hal ini Powell menegaskan kembali bahwa resesi sulit untuk dimodelkan dan menurunkan inflasi adalah prioritas utamanya, terlepas dari risikonya. “Ekspansi ekonomi yang panjang dengan suku bunga rendah sangat baik untuk masyarakat,” katanya.

Sementara perihal krisis bank-bank global saat ini, Powell hanya mengatakan bahwa Fed harus menunggu dan melihat seberapa kuat pukulan yang akan terjadi saat ini.

“Semakin lama dipertahankan, maka semakin besar kemungkinan pengetatan dalam ketersediaan kredit,” kata Powell.

Saat menutup konferensi pers, Powell menegaskan kembali bahwa The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin hari ini sambil menandakan beberapa ketidakpastian yang cukup besar tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Powell memberi isyarat bahwa para pejabat masih sangat fokus untuk memerangi inflasi, tetapi juga mengawasi seberapa banyak kegagalan sejumlah bank baru-baru ini memperlambat pinjaman dalam perekonomian serta mendinginkan permintaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Yahoo Finance/The New York Times
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper