Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

The Fed Naikkan Suku Bunga 0,25 Persen, Level Tertinggi sejak 2007

Federal Reserve kembali menaikkan suku bunga 0,25 persen ke level tertinggi sejak 2007 di tengah krisis bank global.
Farid Firdaus
Farid Firdaus - Bisnis.com 23 Maret 2023  |  01:44 WIB
The Fed Naikkan Suku Bunga 0,25 Persen, Level Tertinggi sejak 2007
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell. - REUTERS / Yuri Gripas

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve (Fed) menaikkan target suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen ke kisaran 4,75 persen-5 persen, atau level tertinggi sejak Oktober 2007.

Dalam pernyataan resmi setelah menggelar pertemuan (FOMC) 21-22 Maret 2023, The Fed mengatakan inflasi tetap tinggi dan bank sentral tetap sangat memperhatikan risiko inflasi. Di sisi lain masalah perbankan dapat menyebabkan kondisi kredit mengetat dan membebani pertumbuhan ekonomi.

"Sistem perbankan AS sehat dan tangguh… perkembangan baru-baru ini cenderung menghasilkan kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis dan membebani aktivitas ekonomi, perekrutan dan inflasi. Tingkat dampak ini tidak pasti,” kata para pejabat The Fed dalam pernyataan kebijakan mereka, mengutip Yahoo Finance, Kamis (23/3/2023).

The Fed menegaskan komite bank sentral mengantisipasi bahwa beberapa penguatan kebijakan tambahan mungkin tepat untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang ketat demi mengembalikan inflasi menjadi 2 persen dari waktu ke waktu

Pejabat Fed juga tidak mengubah seberapa tinggi proyeksi mereka terhadap kenaikan suku bunga, mempertahankan suku bunga puncak untuk tahun ini dalam kisaran 5 persen-5,25 persen, sama seperti yang diproyeksikan pada Desember 2022.

Sebanyak tujuh pejabat The Fed memproyeksikan tingkat kenaikan lebih tinggi dari 5,25 persen tahun ini, dengan satu anggota memproyeksikan tingkat suku bunga setinggi 6 persen. Adapun tidak ada pejabat The Fed yang melihat penurunan suku bunga tahun ini.

Sebagai catatan, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada anggota parlemen pada awal Maret ini bawah suku bunga kemungkinan akan naik lebih dari yang diperkirakan sebelumnya, mengingat data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan. Data yang dimaksud adalah angka inflasi dan pekerjaan terbaru.

Powell juga membuka pintu untuk menaikkan suku bunga dengan lebih cepat, yang ditafsirkan pasar sebagai 50 basis poin, atau kenaikan 0,50 persen, jika data inflasi tetap panas dan laporan pekerjaan AS untuk Februari 2023 berjalan dengan kuat.

“Jika totalitas data menunjukkan bahwa pengetatan yang lebih cepat diperlukan, kami akan siap untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga," kata Powell kepada Komite Perbankan Senat pada 7 Maret.

Para pejabat Fed juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa data tenaga kerja AS telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir dan berjalan dengan kecepatan yang kuat.

Saat ini The Fed memproyeksikan tingkat pengangguran turun menjadi 4,5 persen dari 4,6 persen sebelumnya. Inflasi diperkirakan akan berakhir sebesar 3,6 persen pada tahun ini, lebih tinggi dari proyeksi 3,5 persen pada Desember 2022, sementara pertumbuhan terlihat meningkat hanya sebesar 0,4 persen, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,5 persen.

Para pejabat mengatakan mereka akan memantau dengan cermat informasi yang masuk dan menilai implikasinya terhadap kebijakan moneter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

the fed Kebijakan The Fed jerome powell suku bunga acuan

Sumber : Yahoo Finance/Bloomberg

Editor : Farid Firdaus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top