Binsis.com, JAKARTA – Kesepakatan akuisisi Credit Suisse oleh UBS menimbulkan kritik dari dua partai politik terbesar di Swiss.
Parpol tersebut mengatakan dukungan negara senilai miliaran dolar untuk kesepakatan tersebut menciptakan risiko yang sangat besar bagi perekonomian Swiss.
Pada Minggu (19/3/2023), pemerintah Swiss mengumumkan bahwa UBS telah setuju untuk mengakuisisi Credit Suisse dalam merger yang bertujuan untuk membendung krisis kepercayaan yang menyebar melalui perbankan global.
Adapun beberapa partai lintas spektrum politik menyuarakan keprihatinan tentang sejumlah besar uang yang diberikan melalui suntikan likuiditas dari bank sentral serta bantuan pemerintah.
Dilansir dari Reuters pada Selasa (21/3/2023), Credit Suisse dan UBS mampu memperoleh keuntungan dari sekitar 260 miliar franc Swiss (US$280 miliar) yang didukung oleh pemerintah dan bank sentral Swiss.
Bantuan yang diperoleh merupakan bantuan likuiditas sebesar Rp250 miliar dalam bentuk pinjaman. Di samping itu, pemerintah pun akan menanggung kerugian mencapai Rp9 miliar dari kesepakatan tersebut.
Baca Juga
Pemimpin Partai Sosial Demokrat Roger Nordmann mengingatkan bahwa paket dukungan tersebut merupakan risiko yang sangat besar.
Sosial Demokrat adalah partai terbesar kedua di parlemen Swiss dan memiliki dua menteri di kabinet yang berkuasa di negara itu.
“UBS yang baru juga merupakan risiko besar lainnya – bank ini akan memiliki aset lebih dari 1.500 miliar franc, dan itu terlalu besar untuk Swiss," katanya kepada Reuters, Senin (20/3/2023).
Nordmann mengatakan bahwa dia juga prihatin dengan kehilangan pekerjaan, dan menyalahkan kepemimpinan Credit Suisse atas kegagalan dari bank tersebut.
"Apa yang terjadi sangat buruk bagi kredibilitas Swiss," katanya.
Dia melanjutkan bahwa ini adalah peringatan bagi Swiss karena memiliki bank yang terlalu besar. “Saya sangat prihatin dengan UBS yang baru,” pungkasnya.