Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia menilai semen ordinary portland cement (OPC) sudah harus ditinggalkan karena tidak ramah lingkungan dan meninggalkan jejak emisi karbon.
Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Iswandi Imran membeberkan bahwa semen jenis OPC tersebut berkontribusi sekitar 7 persen dari total emisi karbon yang ada di Indonesia saat ini.
Dari catatan HAKI, kata Iswandi, satu ton semen berjenis OPC bisa menghasilkan 700-800 kilogram gas emisi rumah kaca di Indonesia.
"Ini angka yang sangat signifikan sekali ya, karena itu kita harus pelan-pelan pindah ke semen non-OPC," tutur Iswandi di sela-sela acara Sustainable Infrastructure Forum bertema Komitmen Bersama Untuk Pengurangan Emisi Karbon dan Strategi Pembiayaan Infrastruktur Berkelanjutan di Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (15/3/2023).
Dia berpandangan jika ingin menjadi negara menuju zero emission, Indonesia sebaiknya harus cepat mengurangi emisi karbon melalui bahan konstruksi yang diterapkan. Pasalnya, selama ini bahan konstruksi yang digunakan tidak ramah terhadap lingkungan.
"Kalau mau bertahap juga bisa untuk mengurangi emisi karbon dengan cara menggunakan semen yang berkarbon rendah," katanya.
Baca Juga
Iswandi menyarankan semua stakeholder mulai menggunakan semen non-OPC yang dinilai punya performa lebih baik dibandingkan dengan semen OPC.
Dia juga menjelaskan bahwa sejumlah negara sudah mulai menerapkan semen non-OPC yang lebih ramah lingkungan.
"Jika semen jenis ini digunakan dalam proyek pembangunan pemerintah, maka yang menjadi kendala adalah pihak pengawas," ujarnya.