Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Bank Indonesia mencatat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menorehkan kinerja ekonomi tertinggi sepanjang 2022, yaitu mencapai 6,47persen (yoy) pada kuartal IV/2022. Efek dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan ekspor batu bara?
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Ricky P Gozali menyatakan laju pertumbuhan ekonomi Kaltim kuartal IV/2022 meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,44 persen (yoy).
“Peningkatan ini didorong oleh peningkatan kinerja hampir seluruh lapangan usaha [LU] utama di Kaltim, serta peningkatan pertumbuhan pada seluruh komponen pembentuk PDRB dari sisi pengeluaran terutama ekspor dan investasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (13/3/2023).
Menurut Ricky, lapangan usaha pertambangan, yang merupakan lapangan usaha dengan pangsa terbesar di Kaltim, mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.
Hal tersebut bersumber dari tingginya pengiriman ekspor ke negara tujuan, disertai momen harga komoditas batu bara yang berada pada level tinggi.
Selain itu, BI mencatat lapangan usaha industri pengolahan, konstruksi dan perdagangan juga tumbuh solid.
Baca Juga
Namun, kinerja lapangan usaha pertanian mengalami sedikit penurunan di tengah berlalunya musim panen produk pertanian pada kuartal IV/2022. Dari sisi pengeluaran, ekspor dan investasi menjadi dua komponen dengan andil terbesar dan berkontribusi terhadap PDRB Kaltim.
"Kinerja ekspor, sebagai komponen dengan pangsa paling besar, menjadi komponen utama yang mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Kaltim pada kuartal IV/2022," jelasnya.
Selain itu, kinerja impor yang tumbuh positif masih mencatatkan surplus perdagangan Kaltim dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim.
Berdasarkan pangsanya, komponen net ekspor masih menjadi penyumbang utama ekonomi Kaltim dengan persentase mencapai 75,92 persen. Selain itu, kinerja investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) turut terakselerasi, di tengah moderasinya pertumbuhan konsumsi.
"Ekonomi Kaltim tumbuh menguat di sepanjang tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya," terang Ricky.
Adapun, dia menuturkan bahwa pembangunan proyek-proyek strategis nasional di wilayah Kaltim, lifting minyak dan gas yang tinggi, serta mobilitas masyarakat yang terus membaik menjadi faktor pendukung untuk peningkatan kinerja ekonomi Kaltim.
Selain itu, kinerja investasi juga turut terakselerasi, di tengah moderasi pertumbuhan konsumsi.