Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Sigli-Aceh yang merupakan salah satu ruas utama dari Jalan Tol Trans Sumatra ditargetkan rampung Desember 2023.
Kehadiran Jalan Tol Sigli-Aceh memiliki peran penting untuk mendorong perkembangan perekonomian dalam menurunkan biaya operasional, maupun logistik barang dan jasa, hingga akses pendukung menuju salah satu perguruan tinggi di Provinsi Aceh.
Berdasarkan keterangan pada laman resmi BPJT, Jumat (10/3/2023), Jalan Tol Sigli - Banda Aceh yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) membentang sepanjang 74 kilometer (km) terdiri dari 6 seksi dan dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya dengan nilai investasi sebesar Rp12,53 triliun.
Jalan Tol Sigli-Banda Aceh sebanyak tiga seksinya telah dioperasikan, yakni Seksi 2 Seulimeum-Jantho (6,26 km) yang beroperasi pada 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16,37 km) yang beroperasi pada 26 Februari 2021, dan Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14,60 km) yang beroperasi pada 1 Juli 2020 dan telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 25 Agustus 2020.
Adapun, Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,30 km, saat ini progres konstruksinya mencapai 98,97 persen, dan Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam sepanjang 5,10 km saat ini progres konstruksinya 82,07 persen. Target operasional kedua ruas ini pada Maret 2023.
Sementara itu, untuk Seksi 1 Padang Tidji-Seulimum sepanjang 24,68 km, saat ini progres lahannya sudah 98,15 persen dan progres konstruksi sebesar 81,19 persen dengan target operasional Desember 2023.
Baca Juga
Setelah beroperasi penuh, Jalan Tol Sigli-Banda Aceh nantinya dapat mempersingkat akses logistik ke Pelabuhan Internasional Malahayati hanya 1 jam saja lewat GT Padang Tiji - GT Baitussalam dari yang sebelumnya bisa mencapai 3,5 jam perjalanan lamanya.
Kehadiran ruas ini juga akan memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli dari sekitar 3 jam dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok melalui perbukitan menjadi hanya 1 jam perjalanan.