Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) angkat bicara terkait dengan adanya potensi revisi Tarif Batas Atas (TBA) tiket pesawat jelang Lebaran 2023.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya siap mengikuti peraturan jika revisi TBA tiket pesawat nantinya terealisasi.
Irfan menuturkan, pihaknya juga telah diajak diskusi dengan otoritas terkait soal potensi kenaikan tarif batas atas tersebut. Meski demikian, dirinya tidak menyebutkan secara rinci sejauh mana progres diskusi tersebut.
"Revisi TBA tiket tentu akan kita patuhi," jelasnya saat dihubungi, Kamis (9/3/2023).
Adapun, Irfan berharap revisi tarif batas atas tersebut dapat dikaji secara komprehensif dan optimal. Menurutnya, perubahan TBA tiket pesawat utamanya perlu memperhatikan kondisi pasar penerbangan saat ini.
Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan variabel-variabel terkait lainnya seperti harga avtur, pergerakan nilai tukar dolar AS, dan lainnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Indonesia National Air Carriers Association atau INACA menilai TBA tiket pesawat perlu segera dievaluasi karena belum mengalami perubahan selama 4 tahun terakhir.
INACA sudah melakukan rapat bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait rencana revisi Formulasi Perhitungan Tarif Angkutan Udara.
Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto menilai sudah semestinya penyesuaian TBA dilakukan secara cepat.
"Aturannya udah 4 tahun lalu, enggak pernah dievaluasi," ujarnya.
Bahkan, Bayu menyebut idealnya evaluasi TBA justru dilakukan setiap 3 bulan sekali.
INACA dan perwakilan maskapai seperti Citilink dan Airasia Indonesia pada 13 Februari 2023 telah mengikuti rapat terkait dengan rencana revisi formulasi perhitungan tarif angkutan udara.