Bisnis.com, JAKARTA - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyatakan rekayasa lalu lintas ganjil-genap saat arus mudik Lebaran tahun ini akan menjadi opsi terakhir yang akan diterapkan untuk mengurai kemacetan di jalan tol.
Kakorlantas Polri, Firman Santyabudi, mengatakan rekayasa lalu lintas ganjil genap hanya akan diterapkan apabila kondisi lalu lintas di Jalan Tol Trans Jawa sudah tidak dapat diurai.
Dia menuturkan bahwa, rekayasa tersebut memang dapat mengurangi jumlah kendaraan yang melintas. Namun, dia menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menjadi opsi utama yang akan diterapkan.
“Ketika mereka [pemudik] berangkat dari Sumatra masuk ke Jawa pakai kendaraan ganjil, ternyata di Jawa genap, bagaimana? Jadi itu salah satu opsi tapi itu opsi terakhir,” kata Firman kepada Bisnis, Rabu (8/3/2023).
Firman menuturkan untuk mengurai kemacetan saat mudik Lebaran pihaknya telah menyiapkan sejumlah skenario.
Dia mengatakan berdasarkan dengan koordinasi bersama, pihaknya akan menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow dan satu arah di sejumlah ruas jalan tol Trans Jawa.
Baca Juga
Di samping itu, pihaknya akan mengatur jadwal operasi kendaraan bersumbu 3 atau lebih pada saat mudik Lebaran.
“Kami dari kepolisian prinsipnya adalah memastikan semuanya itu berjalan untuk prioritasnya yang mana,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan jumlah pemudik saat Lebaran 2023 diprediksi naik hingga 14,2 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Budi Karya menuturkan Kemenhub memprediksi pergerakan masyarakat selama masa mudik Lebaran 2023 mencapai 123,8 juta orang. Adapun, pada Lebaran 2022 hanya sebanyak 85,5 juta orang.
"Ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran 2023," ujarnya, Selasa (7/3/2023).