Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Hampir 100 Persen Impor Bawang Putih, Ini Biang Keroknya

Pengamat menilai selama tata niaga bawang putih tidak diperbaiki pemerintah, Indonesia akan terus bergantung impor.
Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman. Indonesia Hampir 100 Persen Impor Bawang Putih, Ini Biang Keroknya
Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman. Indonesia Hampir 100 Persen Impor Bawang Putih, Ini Biang Keroknya

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat menyebutkan kebijakan pemerintah justru yang membuat Indonesia ketergantungan impor bawang putih.

Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan impor bawang putih nyaris sempurna memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang sebesar 651.000 ton per tahun. Menurutnya, selama tata niaga tidak diperbaiki pemerintah, Indonesia akan terus bergantung impor.

“Perlu kebijakan radikal bila ingin bisa swasembada. Sebab, bawang putih impor amat murah, terutama dari China,” ujar Khudori kepada BIsnis, Minggu (26/2/2023).

Badan Pangan Nasional melaporkan bahwa tahun ini pemerintah berencana mengimpor bawang putih sebesar 588.000, naik dari 574.000 ton dibanding tahun kemarin. Hal itu dilakukan lantara produksi dalam negeri tidak mencukupi.

Melansir data Kementerian Pertanian produksi petani bawang putih di Indonesia pada 2021 hanya 45.000 ton. Angka ini turun dari 2020 sebesar 81.000 ton dan 2019 sebesar 88.000 ton. Apalagi, sejak tahun 2012 hingga 2017 total produksi bawang putih berkisar antara 15.000 sampai 21.000 ton.

“Sepanjang pasar dibuka bebas dan produktivitas bawang putih kita jauh dari kompetitor, akan sulit,” lanjut Khudori.

Dia mengatakan, Indonesia mengimpor rata-rata sekitar 500.000 ton bawang putih per tahun, dan hampir 100 persen berasal dari China, selain dari Amerika Serikat.

Menurut Khudori, kebijakan pemerintah untuk menggenjot bawang putih pun masih jauh dari harapan. Misalnya kewajiban importir untuk menanam sebesar 5 persen sulit seperti ditakdirkan untuk gagal.

“Importir itu keahliannya berdagang. Kalau dibebani harus menanam jadi beban buat mereka. Yang terjadi, mereka keluarin duit untuk memenuhi wajib tanam dengan bekerja sama dengam pihak lain. Importir bukan expert, makanya kerja sama dengan pihak ketiga. Pihak ketiga gak selalu amanah,” ungkap mantan Anggota Ketahanan Pangan itu.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pemerintah akan mengimpor sebesar 588.000 ton bawang putih selama 2023. Sementara itu, hingga saat ini izin impor yang sudah dikeluarkan 43.000 ton.

“Realisasi belum tapi PI [persetujuan impor] sudah 43.000 ton,” ucap Arief Kepada Bisnis, Minggu (26/2/2023).

Melansir data BPS, Indonesia merupakan negara importir bawang putih terbesar di dunia dengan rata-rata volume impor bawang putih sebesar 509.621 ton per tahun. Jika dirinci per tahun, pada 2014 Indonesia mengimpor 491.103 ton bawang putih. Selanjutnya, sebanyak 479.941 ton bawang putih impor masuk ke Indonesia pada tahun 2015.

Adapun pada 2016, Indonesia mengimpor 444.301 ton bawang putih. Angka tersebut meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Pada 2017, Indonesia impor 549.767 ton bawang putih dan pada 2018 meningkat sebanyak 582.995 ton. Kemduian pada 2019 Indonesia mengimpor bawang putih sebesar 472.503 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper