Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Pejabat Pajak dengan Aset Jumbo, dari Gayus hingga Rafael Alun

Rafael Alun Trisambodo seolah memperpanjang deretan pejabat pajak yang memiliki total kekayaan fantastis
Wajib pajak beraktivitas di salah satu kantor pelayanan pajak pratama, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Wajib pajak beraktivitas di salah satu kantor pelayanan pajak pratama, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Rafael Alun Trisambodo seolah memperpanjang deretan pejabat pajak yang memiliki total kekayaan fantastis. Kekayaan Rafael terungkap setelah anaknya, Mario Dandy Satriyo, terseret kasus penganiayaan yang kemudian viral di media sosial. 

Rafael Alun menduduki jabatan Kepala Bagian Umum di salah satu kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Dengan total kekayaan mencapai Rp56 miliar, nama Rafael bersanding dengan Gayus Tambunan hingga Angin Prayitno Aji. 

Tak lepas dari ingatan nama Gayus Tambunan, mantan pegawai pajak golongan IIIA yang memiliki total kekayaan sebanyak Rp70 triliun. Berdasarkan catatan Indonesia Corruption Watch (ICW), Gayus ditangkap kepolisian pada 2010 atas dugaan gratifikasi.

Kemudian ada nama Dhana Widyatmika. Pegawai DJP dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan IIIC yang memiliki total aset senilai Rp60 miliar. Sama seperti Gayus, Dhana masuk bui lantaran menerima gratifikasi hingga pencucian uang. 

Berdasarkan pemberitaan Bisnis pada 2012, aset Dhana yang disita antara lain sejumlah rekening di beberapa bank, 17 truk dan mobil Chrysler. Adapun, harta kekayaan yang dilaporkan Dhana ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya Rp1,2 miliar. 

Selanjutnya, terdapat nama Angin Prayitno Aji, mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak yang ditangkap oleh KPK pada 2021. 

Angin ditangkap akibat tindak pidana pencucian uang dan menerima suap rekayasa hasil perhitungan pajak. Atas kasus tersebut, KPK menyita aset milik Angin senilai Rp57 miliar.

Kini, nama Rafael Alun seolah memperpanjang daftar tersebut. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rafael memiliki total kekayaan Rp56,1 miliar, lebih tinggi dari kekayaan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, yakni Rp14,4 miliar. 

Hal ini terungkap setelah anak dari Rafael, Mario, tersangkut kasus penganiayaan terhadap putra dari anggota GP Ansor, David. Sejauh ini kepolisian masih mendalami motif kasus tersebut. 

Sikap Dirjen Pajak dan Sri Mulyani 

Terkait hal itu, Dirjen Pajak Suryo Utomo menegaskan bahwa pihaknya akan mendalami aduan masyarakat tentang harta kekayaan Rafael, yang belum masuk dalam LHKPN. 

Dia juga menyampaikan bahwa Kementerian Keuangan memiliki mekanisme pencegahan dan deteksi pelanggaran integritas, salah satunya lewat pemeriksaan terhadap LHKPN dan Aplikasi Laporan Perpajakan dan Harta Kekayaan (ALPHA).

“Gaya hidup mewah tersebut tidak cocok dengan nilai-nilai organisasi dan dapat menggerus kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah, khususnya DJP,” kata Suryo.

Kasus tersebut turut mencuri perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dia pun angkat bicara dan menginstruksikan tiga poin penting terhadap tim Kemenkeu. 

Pertama, pihaknya mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang.

Kedua, dia mengecam gaya hidup mewah keluarga jajaran Kemenkeu. Hal ini disebut menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas lembaga yang dipimpinnya, serta menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu. 

Ketiga, Kemenkeu akan terus melakukan langkah secara konsisten untuk menjaga integritas seluruh jajaran Kementerian Keuangan. Sri Mulyani menyatakan hal ini dilakukan dengan menerapkan tindakan disiplin bagi mereka yang korupsi dan melanggar integritas.

“Kepercayaan publik adalah hal esensial dan fondasi yang harus dijaga bersama dan tidak boleh dikompromikan oleh seluruh jajaran Kemenkeu,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper