Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Pertalite, ESDM Akan Campur Bioetanol Dengan Pertamax

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana untuk mencampurkan bahan bakar nabati (BBN) bioetanol dengan BBM RON 92 atau Pertamax.
Layar menampilkan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana memberikan pemaparan saat sesi diskusi bertema Prospek Sektor Energi Terbarukan 2022 dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022 di Jakarta, Kamis (16/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Layar menampilkan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana memberikan pemaparan saat sesi diskusi bertema Prospek Sektor Energi Terbarukan 2022 dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022 di Jakarta, Kamis (16/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana untuk mencampurkan bahan bakar nabati (BBN) bioetanol dengan BBM RON 92 atau Pertamax.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan, keputusan itu diambil lantaran harga pembentuk Pertamax yang berada di level yang sama dengan bioetanol. 

“Kalau dicampur di Pertalite kan secara harga pantauan kita Pertalite kan, lebih murah ya, kan Pertalite itu harganya Rp10.000, kalau bioetanol itu di angka Rp12.000 sampai Rp13.000,” kata Dadan saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (20/2/2023). 

Rencana awal pencampuran bioetanol dengan porsi 5 persen dengan BBM RON 90 atau Pertalite dinilai bakal ikut mengerek keekonomian bensin subsidi tersebut. 

“Jadi kalau dicampur Pertalite berarti kan nanti ada komponen harga tambahan yang harus dicari cara penyelesaiannya sehingga sekarang kita melihatnya ke Pertamax,” tuturnya. 

Dia berharap peralihan pencampuran bioetanol dengan Pertamax diharapkan dapat mempercepat implementasi program bauran E5 tersebut. Nantinya, porsi Pertamax akan mencapai 95 persen pada tahap implementasi awal E5 yang ditarget efektif pada semester pertama 2023. 

“Supaya implementasinya lebih cepat,” kata dia. 

Kementerian BUMN menargetkan implementasi program E5 dapat terlaksana pada paruh pertama tahun ini. Penyaluran perdana direncanakan berlangsung di pom bensin khusus di Kawasan Surabaya yang berdekatan dengan produsen bioetanol.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, distribusi bioetanol membutuhkan proses logistik yang cenderung kompleks jika dibandingkan dengan bahan bakar berbasis fosil. Alasannya, bioetanol cepat busuk lantaran berasal dari batangan tebu. 

“Bahan bakar ini tidak bisa terlalu jauh dari pom bensinnya atau lokasi pengisiannya karena itu bisa busuk,” kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (13/2/2023). 

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, Jatim memiliki potensi yang besar dalam pengembangan industri bioetanol dari tebu sebagai bahan bakar nabati (BBN) sehingga ke depan dapat semakin mendukung penguatan energi baru terbarukan (EBT). 

Dia mengatakan, PT Energi Agro Nusantara (Enero) Mojokerto merupakan salah salah satu industri bioetanol tebu di Jatim yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo pada 4 November 2022. 

“Pengembangan bioetanol tebu ini salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dengan mengembangkan sumber-sumber energi alternatif lainnya,” katanya dikutip dalam rilis, Jumat (4/11/2022).

Dia mengatakan, Jatim merupakan produsen etanol terbesar di Indonesia. Saat ini, di Jatim terdapat beberapa perusahaan penghasil bioetanol dengan total produksi sebesar 110.000 kl pada 2020. Salah satunya PT Enero dengan total produksi bioetanol sebesar 34.874 kl dalam 5 tahun terakhir. 

Menurutnya, produk etanol (Fuel Grade) yang diproduksi Enero ini memiliki multiplier effect terhadap ketahanan pangan khususnya sektor pertanian tebu dan industri gula. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper