Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Yakin Tingkat Inflasi Turun ke 3,5 Persen pada Semester II/2023

Gubernur Bank Indonesia Perry menyampaikan hingga Januari 2023 laju inflasi domestik telah menurun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Youtube Bank Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Youtube Bank Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia optimistis laju inflasi akan terjaga pada kisaran 2 hingga 4 persen pada semester kedua 2023.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa hingga Januari 2023, laju inflasi domestik telah menurun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Pada Januari 2023, inflasi indeks harga konsumen (IHK) tercatat rendah sebesar 0,34 persen secara bulanan.

Secara tahunan, inflasi pada periode tersebut mencapai 5,28 persen, lebih rendah dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,51 persen.

Penurunan inflasi ini kata Perry didorong oleh penurunan inflasi inti dan inflasi komponen harga yang diatur pemerintah, serta inflasi pangan bergejolak (volatile food) yang terjaga. 

“Perkembangan ini sebagai dampak positif kebijakan moneter BI yang front loaded, pre-emptive, dan forward looking dalam mengendalikan inflasi dengan didukung pengendalian inflasi volatile food melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan [GNPIP],” katanya dalam konferensi pers, Kamis (16/2/2023).

Pada Rapat Dewan Gubernur Februari ini, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat 5,75 persen. Sebelumnya, sejak Agustus 2022, BI telah mengerek suku bunga acuan sebesar 225 basis poin.

Perry mengatakan, kenaikan suku bunga acuan hingga 5,75 persen tersebut telah memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada pada kisaran 2–4 persen pada semester I/2023 dan inflasi IHK kembali ke sasaran 2–4 persen pada semester II/2023. 

Dia menambahkan, tingkat inflasi IHK pada semester I/2023 masih akan berada pada tingkat yang tinggi dikarenakan low base effect sebelum ditetapkannya kenaikan harga BBM.

“Begitu base effect hilang, inflasi IHK akan di bawah 4 persen, kami perkirakan paling tinggi 3,5 persen di semester II nanti,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper