Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top! Jepang Minat Investasi Proyek Bendungan dan PLTA di RI

Jepang menjadi salah satu negara yang telah menunjukkan minat investasi pada salah satu proyek bendungan dan PLTA di Timika, Papua.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di acara Kick-Off Meeting World Water Forum (WWF) di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023) - BISNIS/Afifah Rahmah Nurdifa.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di acara Kick-Off Meeting World Water Forum (WWF) di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023) - BISNIS/Afifah Rahmah Nurdifa.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membuka peluang kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dalam proyek bendungan dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). 

Hal tersebut diutarakan Kementerian PUPR seiring dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah di ajang World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan lewat ajang tersebut pemerintah memberikan kesempatan untuk berbagai lembaga maupun institusi keuangan untuk masuk dalam proyek di sektor pengolahan air.

"KPBU kami buka juga, tapi biasanya mereka akan lebih tertarik dan akan bisa masuk kalau ada PLTA-nya. Biasanya mereka cari yang lebih besar dari 75 megawatt baru agak lebih [menarik] secara finansial," kata Basuki saat ditemui dalam acara Kick-Off Meeting World Water Forum (WWF), JCC Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023). 

Basuki mengungkapkan Jepang menjadi salah satu negara yang telah menunjukkan minat untuk investasi pada salah satu proyek bendungan dan PLTA di Timika, Papua.

Namun, Basuki belum dapat memberikan nilai investasi yang akan diperoleh dari negara tersebut, sebab saat ini masih dalam proses studi kelayakan atau feasibility study (FS).

"Dari Jepang, nilainya belum tahu, mereka lagi melakukan FS-nya, tapi masih persetujuan untuk FS. Ya ini di tahun ini FS-nya selesai," ujarnya.

Adapun, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, pihaknya tengah menyiapkan lelang proyek bendungan dan PLTA di Papua dengan nilai investasi mencapai Rp18,39 triliun.

Nantinya, bendungan tersebut dapat menghasilkan energi listrik sebesar 639 megawatt (MW). Listrik yang dihasilkan dari bendungan tersebut akan digunakan untuk memasok wilayah kerja PT Freeport Indonesia.

"Sekarang lagi di proses yang di Freeport yang ada di Timika. Itu sedang di proses oleh Dirjen Pembiayaan untuk bisa mereka berinvestasi di PLTA di sana dengan bendungan," ujarnya.

Pada tahun ini Kementerian PUPR tengah menyusun studi kelayakan atau feasibility study terhadap proyek tersebut. Targetnya, proyek bendungan dan PLTA itu akan memasuki tahap prakualifikasi pada kuartal IV/2025.

Pembangunan bendungan dan PLTA di Papua tersebut termasuk salah satu proyek yang tengah disiapkan pemerintah tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper