Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melelang pembangunan bendungan dan pembangkit listrik di Papua senilai Rp18,39 triliun.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, pemerintah tengah menyiapkan lelang proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) untuk pembangunan bendungan dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Papua.
Menurut data tersebut, proyek itu memiliki nilai investasi Rp18,39 triliun. Nantinya, bendungan tersebut dapat menghasilkan energi listrik sebesar 639 megawatt (MW). Listrik yang dihasilkan dari bendungan tersebut akan digunakan untuk memasok wilayah kerja PT Freeport Indonesia.
Pada tahun ini Kementerian PUPR tengah menyusun studi kelayakan atau feasibility study terhadap proyek tersebut. Targetnya, proyek bendungan dan PLTA itu akan memasuki tahap pra kualifikasi pada kuartal IV/2025. Pembangunan bendungan dan PLTA di Papua tersebut termasuk salah satu proyek yang tengah disiapkan pemerintah tahun ini.
Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR menyatakan terdapat 14 proyek KPBU senilai Rp73,93 triliun dalam tahap penyiapan.
Proyek bendungan dan PLTA Papua tersebut termasuk dalam proyek di sektor sumber daya air yang disiapkan bersama dengan Pembangunan Bendungan Bodri dengan investasi Rp1,74 triliun, Pemanfaatan Bendungan Leuwikeris untuk PLTA senilai Rp410 miliar.
Baca Juga
Sekadar informasi, terdapat 31 proyek KPBU Kementerian PUPR yang akan ditawarkan pada tahun ini dengan total senilai Rp212,52 triliun. Tahun ini ditargetkan sebanyak 14 proyek KPBU senilai Rp73,93 triliun dalam tahap penyiapan dan 17 proyek KPBU senilai Rp138,41 triliun dalam tahap transaksi.