Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek telah menembus 8 juta orang sepanjang Februari 2023.
Anne Purba, VP Corporate Secretary PT KAI Commuter memaparkan volume pengguna KRL Jabodetabek hingga pukul 15.00 WIB Minggu (12/2/2023) kemarin adalah sebanyak 233.909 orang. Sementara itu total volume pengguna sepanjang Februari 2023 sebanyak 8.099.547 orang.
PT KAI Commuter juga melaporkan kondisi di seluruh lintas stasiun KRL terpantau kondusif setelah sebelumnya terkendala operasional di Stasiun Manggarai pada pagi hari kemarin. Khusus di Stasiun Manggarai, untuk volume pengguna sepanjang Februari 2023 hingga Sabtu (11/2/2023) adalah sebanyak 151.358 orang.
Rata-rata volume pengguna pada hari kerja sebanyak 14.606 orang, dan sebanyak 11.503 orang tiap harinya pada hari libur.
“Untuk rata-rata volume pengguna yang transit di Stasiun Manggarai sekitar 125.000 – 160.000 orang per harinya,” kata Anne dikutip dari keterangan resminya, Senin (13/2/2023).
Adapun, untuk pola operasi perjalanan KRL, KAI Commuter tetap mengoperasikan sebanyak 1.081 perjalanan commuterline tiap harinya yang dimulai pukul 04.00 – 24.00 WIB. Tercatat juga pesebaran pengguna pada hari kerja mulai pukul 06.30 – 08.30 WIB pada pagi hari dan pukul 17.00 -19.00 WIB pada jam sibuk sore hari.
Baca Juga
Guna mengantisipasi pengguna transit di Stasiun Manggarai, KAI Commuter mengoptimalkan sebanyak 31 perjalanan commuterline feeder tambahan. Secara terperinci, sebanyak 17 perjalanan pada jam sibuk pagi hingga siang dengan relasi Manggarai – Angke/Kampung Bandan PP.
Sedangkan pada jam sibuk sore hingga malam, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 14 perjalanan commuterline feeder tambahan untuk relasi Manggarai – Angke/Kampung Bandan dan Manggarai – Bekasi PP.
Dia melanjutkan, saat ini progress pembangunan Stasiun Manggarai oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan telah mencapai 60 persen dan masih terus berlangsung. Pembangunan tersebut sejak awal dilakukan dengan tetap melayani perjalanan kereta sebagai mobilisasi masyarakat dan merupakan lanjutan dari perubahan-perubahan sebelumnya.
“Oleh karena itu mohon maaf atas ketidaknyamanan selama proses pembangunan ini dan terimakasih kepada pengguna yang terus mendukung adaptasi perubahan pola operasi commuterline ini dengan berbagai masukan,” katanya.