Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter mencatat jumlah pengguna kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek mencapai 215,05 juta orang pada 2022 atau naik 74,66 persen dari 2021.
Seperti dikutip dari dataindonesia.id, Sabtu (28/1/2023), jumlah pengguna KRL di tahun 2022 tumbuh 74,66 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 123,13 juta orang.
Melihat trennya, jumlah penumpang KRL di Jabodetabek mengalami penurunan sejak 2020 hingga 2021. Hal itu terjadi akibat adanya pembatasan mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19.
Namun, dilonggarkannya pembatasan mobilitas masyarakat seiring melandainya pandemi Covid-19 telah mendorong kembali jumlah penumpang KRL pada 2022.
Walau demikian, jumlahnya belum mendekati ketika masa normal. Adapun, stasiun yang memiliki volume penumpang terbesar di Jabodetabek pada 2022 adalah Tanah Abang, yakni 11,462 juta orang.
Posisinya diikuti oleh Stasiun Bogor dan Bojong Gede yang masing-masing penumpangnya sebanyak 11,457 juta dan 7,85 juta orang.
Selain Jabodetabek, KAI Commuter juga telah melayani operasional KRL di Yogyakarta-Solo sejak Februari 2021. Volume pengguna KRL di wilayah tersebut bersama dengan kereta Prambanan Ekspres (Prameks) mencapai 4,46 juta orang sepanjang tahun lalu.
Adapun, pada awal tahun 2023 jumlah pengguna KRL Jabodetabek mencapai 11 juta orang. VP Corporate Secretary PT KAI Commuter Anne Purba memaparkan, sepanjang Januari 2023 total pengguna KRL Commuterline Jabodetabek pada weekday adalah sebanyak 7.952.574 orang dengan rata-rata 795.257 orang per hari.
Sementara itu, total volume pengguna pada weekend sebanyak 3.087.153 orang atau rata-rata sebanyak 617.431 orang. Dengan demikian, total pengguna KRL Commuterline Jabodetabek secara keseluruhan adalah 11.039.727 orang.