Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Ekonomi: Respons Aprindo soal Bisnis Transmart, Pemerintah Mau Tarik Utang Baru Rp700 T

Respons Aprindo terkait gerai Transmart dan rencana pemerintah untuk menarik utang baru senilai hampir Rp700 triliun jadi berita terpopuler di Kanal Ekonomi.
Tempat kasir yang nampak kosong di gerai Transmart Blok M Square, Jakarta, Senin (30/1/2023) - BISNIS/NI Luh Angela.
Tempat kasir yang nampak kosong di gerai Transmart Blok M Square, Jakarta, Senin (30/1/2023) - BISNIS/NI Luh Angela.

Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai bisnis ritel Transmart milik pengusaha Chairul Tanjung masih menarik perhatian pembaca Bisnis.com hingga hari ini.

Respons Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) terhadap penutupan sejumlah gerai ritel Transmart menjadi berita terpopuler di Kanal Ekonomi Bisnis.com.

Selain itu, rencana pemerintah untuk menarik utang baru senilai hampir Rp700 triliun juga menjadi berita paling banyak dibaca.

Berikut daftar 5 berita terpopuler di Kanal Ekonomi Bisnis.com selengkapnya:

1. Gerai Transmart Berguguran, Aprindo: Bukan Bangkrut, Tapi...

Fenomena tutupnya sejumlah gerai ritel Transmart cukup mencuri perhatian publik. Namun demikian, tutupnya sebagian gerai ini tak lantas menandakan lini bisnis milik konglomerat Chairul Tanjung itu kolaps.

Menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang diperoleh Bisnis, gerai ritel modern PT Trans Retail Indonesia tercatat mengalami penyusutan di 2022 di saat sejumlah perusahaan ritel modern lainnya mengalami pertumbuhan gerai yang cukup signifikan dibandingkan 2021.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey menyampaikan menyusutnya jumlah gerai merupakan hal biasa dalam dunia ritel.

2. Pemerintah Bakal Tarik Utang Baru Hampir Rp700 Triliun, Buat Apa?

Pemerintah berencana untuk menarik utang baru dengan nominal hampir Rp700 triliun atau tepatnya Rp696,4 triliun pada 2023.

Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Suminto menyampaikan bahwa kebutuhan pembiayaan utang pada 2023 mencapai Rp696,4 triliun.

3. Melonjaknya Produksi Harta Karun Kendaraan Listrik selain Nikel

Selain nikel, Indonesia tercatat memiliki harta karun lain yang dibutuhkan untuk ekosistem kendaraan listrik dunia, yakni kobalt.

Lonjakan produksi komoditas tambang tersebut terekam pada 2022 lalu. Hal tersebut pada akhirnya membuat Indonesia meroket menjadi produsen kobalt terbesar kedua di dunia pada tahun lalu.

Posisinya berada di bawah Kongo yang menempati posisi pertama sebagai produsen terbesar kobalt di dunia.

4. Izin Impor Bahan Baku Mandek, Kemenperin Bergeming

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bergeming terkait mandeknya izin impor bahan baku penolong. Izin impor terkendala implementasi neraca komoditas yang telah diberlakukan, membuat stok di produsen kian menipis.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, menurut Ketua Umum BPP Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Capt. Subandi mengatakan kebijakan impor bahan baku penolong melalui neraca komoditas telah menghambat kinerja produksi pelaku usaha.

Pengajuan impor harus melalui Sistem Nasional Neraca Komoditas atau Sinas-NK. Sistem berbasis teknologi informasi ini justru menyulitkan pengusaha melengkapi izin impor.

5. Pertumbuhan Semu Industri Tekstil, PHK Masih Terus Berlanjut

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi sepanjang 2022 sebesar 9,34 persen.

Pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio menyebutkan, dalam kenaikan ini, pemerintah tidak perlu berbangga dengan hasil perbaikan untuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT), lantaran perbaikan tersebut menurutnya belum cukup masif.

“Pemerintah juga masih perlu berhati-hati, jangan sampai industri TPT yang tumbuh tinggi ini, diterjemahkan karena adanya perbaikan yang cukup masif,” tutur Andry saat dihubungi Bisnis pada Rabu (8/2/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper