Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Google Bard AI Pesaing ChatGPT Salah Jawab, Saham Alphabet Anjlok 9 Persen

Chatbot AI besutan Google, Bard, memberikan jawaban yang salah dalam video promosi.
Tangkapan layar - Google merayakan Hari Perempuan Internasional atau Internationals Women Day dengan menghadirkan video Break The Bias pada Google Doodle, Selasa (8/3/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Tangkapan layar - Google merayakan Hari Perempuan Internasional atau Internationals Women Day dengan menghadirkan video Break The Bias pada Google Doodle, Selasa (8/3/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Alphabet Inc induk perusahaan Google kehilangan kapitalisasi saham senilai US$100 miliar atau Rp1,5 triliun setelah mengumumkan chatbot 'Bard' terbarunya dengan memberikan jawaban yang tidak akurat dalam video promosi.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa induk perusahaan Google akan kalah bersaing dengan Chat GPT.

Dilansir dari Reuters pada Kamis (9/2/2023), kesalahan tersebut membuat saham induk Google, Alphabet Inc, turun 9 persen selama perdagangan reguler pada Rabu (8/2) dengan volume perdagangan hampir tiga kali lipat dari rata-rata pergerakan 50 hari terakhir.

Saham Alphabet memulihkan pelemahan dan ditutup stagnan setelah jam perdagangan reguler. Saham ini telah kehilangan 40 persen kapitalisasi saham tahun lalu, meskipun sempat menguat 15 persen sejak awal tahun 2023.

Bard telah menjadi sorotan setelah OpenAI memperkenalkan perangkat lunak AI bernama ChatGPT pada November yang telah memukau konsumen dan menjadi perbincangan di Silicon Valley.

Presentasi langsung Google tidak menyertakan rincian tentang bagaimana dan kapan Google akan mengintegrasikan Bard ke dalam fungsi pencarian intinya. Kesalahan Bard ditemukan tepat sebelum presentasi oleh Google.

Sehari sebelumnya, Microsoft mengadakan sebuah acara yang menggembar-gemborkan bahwa mereka telah merilis versi pencarian Bing dengan fungsi ChatGPT yang terintegrasi.

Analis perangkat lunak senior di D.A. Davidson Gil Luria menilai Google telah menjadi pemimpin dalam inovasi AI selama beberapa tahun terakhir, namun mereka kurang waspada dalam mengimplementasikan teknologi ini ke dalam mesin pencarian mereka.

"Google telah berjuang keras selama beberapa minggu terakhir untuk mengejar ketertinggalannya di mesin pencarian, sehingga pengumuman kemarin (Selasa) terkesan terburu-buru, sehingga demonstrasi (Bard) memalukan dengan memposting jawaban yang salah." tutur Davidson. 

Karena kecerobohan Google, saham Microsoft naik sekitar 3 persen pada hari Rabu, dan datar pada perdagangan setelah jam reguler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper