Bisnis.com, JAKARTA - Alphabet Inc induk perusahaan Google kehilangan kapitalisasi saham senilai US$100 miliar atau Rp1,5 triliun setelah mengumumkan chatbot 'Bard' terbarunya dengan memberikan jawaban yang tidak akurat dalam video promosi.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa induk perusahaan Google akan kalah bersaing dengan Chat GPT.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (9/2/2023), kesalahan tersebut membuat saham induk Google, Alphabet Inc, turun 9 persen selama perdagangan reguler pada Rabu (8/2) dengan volume perdagangan hampir tiga kali lipat dari rata-rata pergerakan 50 hari terakhir.
Saham Alphabet memulihkan pelemahan dan ditutup stagnan setelah jam perdagangan reguler. Saham ini telah kehilangan 40 persen kapitalisasi saham tahun lalu, meskipun sempat menguat 15 persen sejak awal tahun 2023.
Bard telah menjadi sorotan setelah OpenAI memperkenalkan perangkat lunak AI bernama ChatGPT pada November yang telah memukau konsumen dan menjadi perbincangan di Silicon Valley.
Presentasi langsung Google tidak menyertakan rincian tentang bagaimana dan kapan Google akan mengintegrasikan Bard ke dalam fungsi pencarian intinya. Kesalahan Bard ditemukan tepat sebelum presentasi oleh Google.
Baca Juga
Sehari sebelumnya, Microsoft mengadakan sebuah acara yang menggembar-gemborkan bahwa mereka telah merilis versi pencarian Bing dengan fungsi ChatGPT yang terintegrasi.
Analis perangkat lunak senior di D.A. Davidson Gil Luria menilai Google telah menjadi pemimpin dalam inovasi AI selama beberapa tahun terakhir, namun mereka kurang waspada dalam mengimplementasikan teknologi ini ke dalam mesin pencarian mereka.
"Google telah berjuang keras selama beberapa minggu terakhir untuk mengejar ketertinggalannya di mesin pencarian, sehingga pengumuman kemarin (Selasa) terkesan terburu-buru, sehingga demonstrasi (Bard) memalukan dengan memposting jawaban yang salah." tutur Davidson.
Karena kecerobohan Google, saham Microsoft naik sekitar 3 persen pada hari Rabu, dan datar pada perdagangan setelah jam reguler.