Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moncer, Penjualan Tembaga dan Emas Freeport 2022 Naik Signifikan

PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan penjualan tembaga sepanjang 2022 naik 19,7 persen, sementara penjualan emas naik 34,07 persen dibandingkan tahun lalu.
Lokasi penambangan Grassberg di Papua yang digarap PT Freeport Indonesia/Reuters
Lokasi penambangan Grassberg di Papua yang digarap PT Freeport Indonesia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan tembaga dan emas PT Freeport Indonesia (PTFI) sepanjang 2022 berhasil menembus angka masing-masing 1,58 miliar pound dan 1,8 juta ounce.

Realisasi penjualan tembaga itu mengalami peningkatan 19,7 persen dibandingkan capaian sepanjang 2021 yang berada di level 1,32 miliar pound, sementara penjualan emas naik 34,07 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 1,35 juta ounce.

CEO Freeport McMoRan (FCX) Richard C. Adkerson menilai positif torehan kinerja produksi serta penjualan salah satu partisipasi tambang mereka di Indonesia. Malahan, FCX menempatkan portofolio bisnis tambang di Indonesia sebagai salah satu fokus investasi tahun ini. 

“Secara khusus saya sangat bangga dengan keberhasilan eksekusi proyek jangka panjang kami di Indonesia dan capaian signifikan lainnya dari tim global kami di tengah rintangan dalam industri tambang hari ini,” kata Richard melalui keterangan resmi dikutip Minggu (5/2/2023). 

Berdasarkan data konsolidasi operasi PTFI, rata-rata realisasi harga penjualan tembaga dari PTFI sepanjang 2022 berada di kisaran US$3,8 per pound atau lebih rendah saat harga jual setiap poundnya sempat di level US$4,34 pada 2021. 

Untuk rerata harga jual untuk setiap ounce emas relatif stabil di kisaran US$1,78 pada 2022. Realisasi harga jual itu turun tipis dari level US$1,79 per ounce untuk perdagangan sepanjang tahun sebelumnya. 

Sementara itu, produksi tambang untuk tembaga PTFI mencapai 1,56 miliar pound sepanjang 2022. Angka itu lebih tinggi dari pencapaian 2021 di posisi 1,33 miliar pound.

Untuk produksi emas berada di kisaran 1,79 juta ounce pada 2022. Adapun, produksi untuk tahun sebelumnya berada di level 1,37 juta ounce. 

Rata-rata realisasi harga penjualan tembaga dari PTFI sepanjang 2022 berada di kisaran US$3,8 per pound atau lebih rendah saat harga jual setiap poundnya sempat di level US$4,34 pada 2021. 

Untuk rerata harga jual untuk setiap ounce emas relatif stabil di kisaran US$1,78 pada 2022. Realisasi harga jual itu turun tipis dari level US$1,79 per ounce untuk perdagangan sepanjang tahun sebelumnya. 

“Aset kami yang beragam dengan skala dan letak geografis yang berbeda memberi fondasi yang solid untuk produksi logam yang dibutuhkan untuk menopang ekonomi dan transisi energi global mendatang,” kata Richard. 

PTFI saat ini memiliki tiga tambang bawah tanah yang beroperasi di distrik mineral Grasberg, yakni Grasberg Block Cave, Deep Mill Level Zone (DMLZ), dan Big Gossan.

Adapun, tingkat penggilingan untuk bijih yang diambil dari tambang bawah tanah saat ini berada di kisaran rata-rata 198.100 metrik ton setiap harinya hingga kuartal keempat 2022. Pemasangan fasilitas penggilingan tambahan diperkirakan selesai pada akhir 2023, yang bakal meningkatkan kapasitas penggilingan hingga 240.000 metrik ton bijih setiap harinya. 

Dengan demikian, produksi tembaga pada akhir 2023 diharapkan dapat mencapai rerata baru di kisaran 1,6 miliar pound dan emas 1,6 juta ounce. Di sisi lain, PTFI juga tengah memasang fasilitas pembersih tembaga anyar untuk dapat meningkatkan produksi tembaga dan emas masing-masing sebesar 60 juta pound dan 40.000 ounce per tahun pada akhir 2024 mendatang. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi kemajuan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter konsentrat tembaga kedua PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur yang telah mencapai 51,7 persen hingga akhir Desember 2022. 

“Ini merupakan komitmen dalam perpanjangan IUPK [izin usaha pertambangan khusus] kemarin sesudah kontrak karya [KK] yang lalu, tentu pemerintah berharap proyek ini selesai di akhir tahun ini,” kata Airlangga saat meninjau langsung proyek smelter itu di KEK JIIPE, Gresik, Kamis (2/1/2023). 

Airlangga didampingi Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, serta Anggota Komisi VII dari Fraksi Golkar Dyah Roro Esti Widya Putri saat meninjau kemajuan proyek tersebut. 

Selain itu, Airlangga turut menilai positif realisasi investasi smelter tersebut yang telah mencapai US$1,63 miliar atau setara dengan Rp25 triliun hingga akhir 2022. 

Di sisi lain, PTFI memproyeksikan total biaya smelter baru dan ekspansi smelter di kawasan ekonomi khusus itu dapat mencapai Rp3 miliar atau sekitar Rp45 triliun. 

“Dan ini investasi yang luar biasa, total investasi yang sudah ditanam sampai sekarang sekitar US$1,6 miliar dari total US$3 miliar ini adalah pabrik smelter tembaga terbesar di dunia,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper