Bisnis.com, JAKARTA — Pertamina EP (PEP) Sangatta Field berhasil memproduksi minyak dari sumur pengembangan SBR-34 secara natural flow pada 26 Januari 2023 sebesar 853 barel minyak per hari (bopd).
Capaian itu belakangan mengerek produksi lapangan Sangatta menjadi 2.719 bopd. Torehan itu menjadi yang tertinggi dalam 18 tahun terakhir.
General Manager Zona 9 Andre Wijanarko mengatakan perusahaan bakal terus berinvestasi pada kegiatan pengeboran sumur baru untuk menahan laju penurunan produksi alamiah migas di blok tersebut.
“Dengan capaian yang baik pada sumur SBR-34 ini diharapkan dapat membawa dampak positif dan semangat seluruh pekerja yang terlibat dalam kegiatan pengeboran sumur-sumur berikutnya,” kata Andre dikutip dari siaran pers, Sabtu (4/2/2023).
Andre mengatakan PEP berencana untuk melakukan pengeboran sebanyak 12 sumur di Lapangan Sangatta tahun ini.
Dia mengatakan pihaknya bakal menyusun rencana yang komprehensif untuk memetakan rencana pengembangan lapangan di tengah kondisi penurunan produksi alamiah sebagian besar wilayah kerja saat ini.
Baca Juga
Sementara itu, Manager Subsurface Development Area 2 Zona 9 Budi Darmawan menambahkan sumur SBR-34 merupakan sumur terakhir yang di tajak pada 2022 dan yang pertama melakukan produksi pada 2023. Sumur ini dibor dengan kedalaman 1273 mMD dan dikerjakan kurang dari satu bulan.
Lebih lanjut, Budi menambahkan peningkatan produksi dari sumur SBR-34 dinilai memiliki peran yang besar untuk mempertahankan tingkat produksi mendatang.
”Kami menerapkan praktik terbaik, inovasi dan teknologi dalam operasi migas perusahaan agar dapat mendukung pencapaian target produksi migas nasional,” kata Budi.
PT Pertamina EP (PEP) Sangatta Field merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional 3 yang dinahkodai oleh PHI.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengusulkan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) untuk peningkatan kegiatan hulu minyak dan gas bumi (Migas) tahun depan mencapai sekitar US$4,1 miliar atau setara dengan Rp64,31 triliun, asumsi kurs Rp15.686.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro mengatakan usulan itu disampaikan untuk pengembangan serta eksplorasi lapangan Migas potensial yang lebih agresif tahun depan. Sementara, sejumlah lapangan andalan PHE belakangan telah mengalami penyusutan produksi atau declined rate lebih dari 50 persen.
“Kalau dulu kita hanya main di low risk, namun hasilnya orang bilang tidak terlalu big fish, kita masukkan juga tahun depan 22 persen untuk high risk,” kata Wiko saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/11/2022).
Rencana kerja itu, kata Wiko, juga berasal dari tingkat keberhasilan penemuan sumur eksplorasi subholding hulu Pertamina yang sudah mencapai 64 persen hingga triwulan ketiga tahun ini. Secara nasional, keberhasilan penemuan sumur eksplorasi sudah mencapai 77 persen atau lebih tinggi dari torehan pada periode yang sama tahun lalu di angka 55 persen.