Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Curhat Soal APBN: Sering Tak Disadari tapi Dirasakan

Menkeu Sri Mulyani mengatakan APBN acapkali hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/11/2022)./Youtube Kementerian Keuangan RI
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/11/2022)./Youtube Kementerian Keuangan RI

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluhkan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak menyadari kehadiran anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam kehidupan sehari-hari. 

Saat berdialog dengan perangkat daerah dan masyarakat di Sumenep, Jawa Timur, Kamis (2/2/2023), Sri Mulyani menuturkan bahwa mulai anak-anak hingga mahasiswa mengaku tidak menerima apa pun dari APBN. Padahal setiap warga negara Indonesia merasakan manfaatnya. 

Lantas, dalam unggahan di akun Instagram @smindrawati, Menkeu menjelaskan bahwa APBN acapkali hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari subsidi gas hingga BBM

“Sering tidak disadari, tidak terlihat, tapi hadir dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Subsidi LPG, listrik, BBM, jalan raya, penerangan jalan, air minum, itu ada karena uang kita,” ujar Sri Mulyani melalui unggahan pada Jumat (3/2/2023). 

Bendahara Negara ini menyampaikan APBN merupakan instrumen penting dalam mencapai tujuan bernegara. APBN juga dinilai sebagai simbol dan hadirnya negara di seluruh pelosok Tanah Air dalam menangani berbagai macam isu, dari pendidikan hingga kemiskinan. 

Pada tahun ini, Kementerian Keuangan telah menyiapkan anggaran untuk alokasi belanja strategis dalam APBN 2023 yang dirancang mencapai Rp3.061,2 triliun atau turun tipis dari realisasi sementara tahun 2022, yakni Rp3.090,8 triliun. 

Berdasarkan paparan Menkeu beberapa waktu lalu, anggaran belanja paling jumbo dalam APBN 2023 digulirkan kepada program pendidikan dengan nilai sebesar Rp612,2 triliun.

Selain pendidikan, anggaran perlindungan sosial juga punya nilai jumbo yaitu Rp476 triliun. Perlindungan sosial menjadi salah satu alokasi belanja strategis negara untuk menangkal guncangan ekonomi global yang diperkirakan terjadi pada 2023.

Selanjutnya, pemerintah mengalokasikan belanja di sektor energi sebesar Rp341 triliun dan Rp392 triliun untuk sektor infrastruktur. Adapun alokasi untuk sektor kesehatan nonCovid-19 sebesar Rp178 triliun, sedangkan belanja untuk ketahanan pangan mencapai Rp104,2 triliun. 

Tahun ini pemerintah turut menyiapkan belanja untuk pentahapan pemilu senilai Rp21,86 triliun dan belanja terkait dengan persiapan Ibu Kota Negara (IKN) sebesar Rp23,9 triliun, terutama untuk infrastruktur senilai Rp21 triliun.

“Itulah belanja-belanja yang penting di tahun 2023 yang diharapkan bisa menjaga ekonomi Indonesia dari ancaman guncangan-guncangan yang terjadi di sisi global, baik karena kenaikan harga, inflasi, maupun pelemahan ekonomi dari negara-negara lain,” kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper